• Tracer Study
  • Portal Civitas Akademik
  • SSO Login
  • 🇺🇸 EN
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Apa itu Teknik Geodesi?
    • Sejarah DTGD
    • Visi dan Misi Departemen
    • Struktur Organisasi
    • Staf Pengajar
    • Staf Tenaga Kependidikan
  • Program Studi
    • Sarjana Teknik Geodesi
    • Magister Teknik Geomatika
    • Doktor Teknik Geomatika
    • International Undergraduate Program of Geodetic Engineering
  • Kemahasiswaan
    • Admisi
    • Organisasi Mahasiswa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Tinggal di Jogja
  • Riset dan Publikasi
    • Kelompok Bidang Keahlian
      • Lab/KBK Survei Keteknikan
      • Lab/KBK Hidrografi
      • Lab/KBK Geodesi Geometri dan Geodesi Fisis
      • Lab/KBK Kadaster dan Teknik Geoinformatika
      • Lab/KBK Teknik Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
    • Penelitian-Pengabdian Masyarakat
    • Jurnal JGISE
    • Konferensi CGISE
    • Geo-Land-SEA 2023
  • Layanan
    • SIJAMU DTGD
    • Safety, Health, and Environment (SHE)
    • Layanan Akademik
    • Perpustakaan Terpadu UGM
    • Layanan TI
    • Fasilitas Pendukung
    • Hasil Survei
  • Beranda
  • 2023
  • Oktober
Arsip 2023:

Oktober

Menguji Keefektifan LiDAR (UAV) dan Alat Pencitraan dalam Konstruksi Pipa

Berita Senin, 23 Oktober 2023

Nusa Dua, Bali – Dalam upaya untuk terus meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pemetaan pipa dalam tanah, Nurrohmat Widjajanti dan Febrian Fitryanik Susanta dari Universitas Gadjah Mada (UGM), bersama dengan PT. TERRA DATA PERSADA dan PT. GEO DIPA ENERGI UNIT 1 Dieng, berkolaborasi dalam proyek “LiDAR (UAV) and Imaging Tool Testing for Pipeline Construction.” Presentasi ini telah dibawakan pada acara Geomatics Community of Practice yang diadakan oleh Energy Operating Companies and Services, Indonesia-Malaysia Chapter.

Proyek ini mencoba mengatasi sejumlah kendala dan tantangan dalam pemetaan pipa bawah tanah, yang meliputi:

  1. Ketidaktersediaan Dokumen Pendukung: Sebagian besar pipa dalam tanah tidak memiliki dokumentasi kertas atau digital yang memadai, yang membuat manajemen operasi sulit.
  2. Pembenahan Aset yang Sudah Tua: Pipa yang sudah ada sejak lama memerlukan pemeliharaan dan pembenahan agar tetap berfungsi dengan baik.
  3. Masalah Teknis dan Sosial: Tantangan teknis dan dampak sosial dapat mengganggu fungsi dan keberlanjutan operasi pipa.
  4. Kepekaan Sosial: Kehadiran perusahaan dan rencana pengembangannya bisa menjadi kontroversi di masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan ini, proyek ini memanfaatkan teknologi sebagai solusi. Di antara teknologi yang diuji adalah LiDAR (UAV), Ground Penetrating Radar (GPR), Imaging View, dan pemindaian laser terrestrial (TLS). LiDAR (UAV) memungkinkan akuisisi data serentak dalam bentuk titik awan yang mencakup tanah, jaringan pipa, pipa penyangga, dan semua objek di sepanjang Right of Way (RoW). Hasil dari teknologi ini mencakup peta topografi, panjang & penampang melintang, dan model 3D pipa. Sedangkan, Ground Penetrating Radar (GPR) digunakan untuk menentukan posisi, kedalaman, dan dimensi pipa bawah tanah, mengisi segmen pipa bawah tanah, dengan penetrasi maksimum hingga 50 meter. Kemudian Imaging View, mirip dengan Google Street View, memungkinkan pengukuran dimensi objek yang langsung diintegrasikan ke dalam basis data GIS. Peralatan pencitraan dapat ditempatkan di berbagai kendaraan atau dipegang oleh tangan tergantung pada medan. Terakhir yaitu Pemindaian laser terestrial (TLS) yang digunakan untuk pemodelan pipa 3D tanpa perlu kontak langsung dengan pipa berbahaya. Hasilnya termasuk model pipa 3D dan manajemen aset sistem informasi.

Proyek ini menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk pemetaan pipa dalam tanah dengan memanfaatkan keuntungan teknologi UAV, GPR, imaging, dan pemindaian laser terrestrial. Dengan kerja sama yang kuat antara akademisi dan perusahaan, diharapkan perbaikan yang signifikan dalam efisiensi dan ketepatan dalam konstruksi dan pemeliharaan pipa.

Kolaborasi Geomatika di IOGP Summit INDONESIA 2023: Restorasi Kompleks Langsa Melalui Visualisasi 3D Data Geospasial dan Fasilitas Subsea yang Ada

Berita Jumat, 20 Oktober 2023

Nusa Dua, Bali – Pada IOGP Summit INDONESIA 2023, para ahli dari berbagai latar belakang yang terdiri dari akademisi, perwakilan industri, dan perusahaan energi terkemuka, bergabung untuk membahas inovasi terkini dalam bidang geomatika yang berkontribusi pada upaya restorasi Kompleks Langsa. Pada konferensi ini, Pachira Eizza Paramitha dari ESRI Indonesia dan Dharu Sunarnyoto dari SEASCAPE memimpin presentasi tentang “Geomatics Contribution to Langsa Complex Restoration Program: 3D Visualization of Subsurface Geospatial Data and Existing Subsea Facilities.”

Pertemuan ini juga menampilkan kehadiran Nurrohmat Widjajanti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Silfianita Sari dari Pertamina Hulu Energi, dan Andika Rizal Bahlefi dari Pertamina Hulu Energi. Mereka bergabung dalam upaya kolaboratif yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan di Kompleks Langsa, yaitu ketika seluruh operasi sumur di Langsa terhenti akibat perlu dilakukannya perbaikan pada FPSO dan docking di Galangan Kapal.

Kondisi darurat pada bulan Oktober 2021 yang dipicu oleh kemungkinan kebocoran pada flexible hose dan grease port di sumur Langsa H4 menjadi pemicu utama kolaborasi ini. Saat itu, sumur Langsa H4 hanya memiliki satu Barriers (external atau secondary barrier), sementara internal/primary well barrier belum tervalidasi. Selain itu, sumur-sumur eksisting lainnya juga beroperasi dalam posisi shut-in dengan data pendukung yang terbatas.

Langsa Complex Restoration Program sendiri terbagi menjadi tiga tahap, dengan implementasi pertama melibatkan Inspeksi ROV dan Survei Situs menggunakan teknologi Multibeam Echo Sounder (MBES) dan Sidescan Sonar Survey (SSS). Langkah selanjutnya melibatkan visualisasi 3D menggunakan aplikasi Geographical Information System (GIS) dan beberapa aplikasi lainnya. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari program restorasi ini termasuk ketidakpastian informasi sebelumnya terkait dengan parameter geodetik, kurang lengkapnya data survei as-built, dan kebutuhan akan survei tambahan di beberapa area yang menunjukkan indikasi awal ‘gas dangkal’. Pihak terlibat juga perlu menjalankan kampanye lepas pantai agar program restorasi lapangan berjalan lebih efisien. Sedangkan keuntungan dari Langsa Complex Restoration Program adalah menyediakan banyak pilihan untuk memvisualisasikan data bawah permukaan, memungkinkan “Opportunity for Improvement” yang bekerja sama dengan kontraktor survei, dan penerapan Manajemen Data Bawah Laut dengan Seabed Survey Data Model (SSDM) yang menjadi salah satu hasil yang komprehensif di Indonesia.

Pertemuan di IOGP Summit INDONESIA 2023 menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan memajukan kolaborasi antara industri dan akademik dalam mengatasi tantangan di Kompleks Langsa, sekaligus memperkuat peran geomatika dalam mendukung proyek-proyek restorasi yang mendatang.

Agenda

Oktober 2023
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
« Sep   Feb »

Berita Terakhir

  • Politeknik Ungku Omar Malaysia Lakukan Benchmarking ke Departemen Teknik Geodesi UGM
  • Dr. Ruli Andaru: Kunci Penilaian Akurat dalam Lomba Underground Mine Survey YMCC 2025
  • Kunjungan Tim Jurnalis FT UGM ke TVRI Yogyakarta: Belajar Langsung Dunia Jurnalistik dan Penyiaran
  • Prof. Leni Sophia Heliani dari UGM Jadi Narasumber Sosialisasi Instrumen Akreditasi Baru di Medan
  • Dosen Teknik Geodesi UGM Ikuti Sertifikasi Ulang Asesor Kompetensi di Jakarta
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Geodesi

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
  (+62274) 520226
  geodesi@ugm.ac.id

Direktori

  • Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik UGM
  • Jurnal JGISE

Tautan

  • Jurnal Geodesi
  • Katdesi
  • KMTG
  • Geodeta UGM

Sosial Media

  • Instagram
  • Twiter
  • Facebook
  • Email

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY