Kunjungan Tim Jurnalis FT UGM ke TVRI Yogyakarta: Belajar Langsung Dunia Jurnalistik dan Penyiaran

Yogyakarta – Tim Jurnalis Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) melakukan kunjungan ke Stasiun TVRI Yogyakarta pada Selasa (6/5) sebagai bagian dari program penguatan wawasan jurnalistik dan penyiaran. Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran langsung mengenai praktik dunia media, sekaligus ruang kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan lembaga penyiaran publik.

Tim jurnalis FT UGM terdiri atas unsur Humas Fakultas Teknik dan perwakilan dari berbagai departemen di lingkungan FT, termasuk Departemen Teknik Geodesi yang turut mengirimkan perwakilannya dalam kunjungan ini. Keterlibatan lintas departemen menunjukkan semangat kolaboratif dan minat tinggi sivitas akademika terhadap dunia media dan komunikasi ilmiah.

Dalam sambutannya, Bu Elis dari pihak TVRI Yogyakarta menyampaikan pentingnya layanan informasi yang diberikan oleh lembaga penyiaran seperti TVRI sebagai bagian dari kontribusi terhadap masyarakat dan dunia pendidikan. “Kami sangat terbuka untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. TVRI juga berkomitmen mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek pengabdian dan pendidikan,” ujarnya.

Perwakilan FT UGM, Franky, mengungkapkan bahwa rencana kunjungan ini telah disusun sejak satu bulan sebelumnya namun baru terealisasi karena penjadwalan ulang. “Kami ingin memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai dunia jurnalistik dan broadcasting secara nyata. Apalagi lokasi TVRI yang dekat dengan UGM, sangat mendukung kolaborasi semacam ini,” ucapnya.

Tim jurnalis FT UGM terdiri atas unsur Humas Fakultas Teknik dan perwakilan dari berbagai departemen di lingkungan FT, termasuk Departemen Teknik Geodesi yang turut mengirimkan perwakilannya dalam kunjungan ini. Keterlibatan lintas departemen menunjukkan semangat kolaboratif dan minat tinggi sivitas akademika terhadap dunia media dan komunikasi ilmiah.

Diskusi dengan Pak Wisnu dan Pak Fery

Materi pertemuan disampaikan secara mendalam oleh Pak Wisnu, yang menjelaskan struktur kerja redaksi di TVRI. Ia menyebut bahwa saat ini siapa pun bisa memproduksi dan menyebarkan berita dengan perangkat gawai, namun tetap harus berpegang pada kode etik jurnalistik. “Berita TVRI melalui proses praproduksi—dari penyusunan naskah, produksi, hingga pascaproduksi. Kami juga memiliki kontributor atau reporter freelance, sehingga liputan tidak memerlukan banyak personel lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya prinsip cover both sides dalam peliputan agar tidak menyimpang dari nilai-nilai lembaga. “Tugas reporter adalah menggali sisi lain dari peristiwa agar publik mendapatkan perspektif yang seimbang,” imbuhnya.

Kunjungan pada setiap studio

Sementara itu, Pak Fery menyoroti pentingnya kreativitas dalam penyusunan program seperti feature, talkshow, dan berita aktual. “Kreativitas adalah nyawa dari produk jurnalistik. Agar berbeda dari tayangan lain, kita perlu banyak referensi dan menjaga proses kreatif agar tetap hidup dan relevan,” ujarnya.

Pada sesi diskusi, berbagai topik hangat dibahas, termasuk seleksi materi berita, target audiens, agenda setting masing-masing daerah, dan pentingnya keunikan dalam pemberitaan. “Berita tidak harus besar, yang penting ada nilai unik dan khas di dalamnya,” ujar salah satu narasumber. Diskusi juga menggarisbawahi dinamika dunia penyiaran yang fleksibel namun tetap terikat pada regulasi birokratis, serta tantangan dalam mendapatkan narasumber yang beragam.

Pemberian Plakat dan kenang-kenangan dari FT UGM ke TVRI

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke studio siaran dan ruang podcast milik TVRI Yogyakarta. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung proses produksi program televisi, dari teknis pengambilan gambar, ruang kontrol, hingga set studio talkshow.

Kunjungan ditutup dengan penyerahan plakat kenang-kenangan dari FT UGM kepada pihak TVRI Yogyakarta, sebagai simbol sinergi dan harapan akan kolaborasi lebih lanjut di masa mendatang.