Wuhan, 13 Oktober 2025 — Dosen Departemen Teknik Geodesi (DTGD) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kunjungan industri, riset, dan akademik ke Republik Rakyat China, tepatnya di dua kota, Wuhan dan Shanghai. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda revisi kurikulum serta pengembangan Kelompok Bidang Keahlian (KBK). Delegasi yang dipimpin oleh Ketua Departemen, Prof. Trias Aditya, ini diikuti oleh hampir seluruh dosen DTGD UGM. Tujuan kunjungan ini adalah untuk melakukan studi banding kurikulum, memperluas wawasan terhadap perkembangan industri geospasial, memperkuat jejaring akademik, serta mengidentifikasi peluang kerja sama dengan industri dan institusi pendidikan tinggi di China.
Pemilihan China sebagai tujuan kunjungan didasari oleh pesatnya perkembangan industri survei dan pemetaan global di negara tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjadi salah satu pemimpin dunia di bidang sains dan teknologi, termasuk dalam produksi peralatan survei dan pemetaan. Produk-produk yang dahulu didominasi oleh Amerika, Eropa, dan Jepang kini mulai beralih ke produsen dari China. Salah satu perusahaan terkemuka di bidang teknologi geospasial di negara tersebut adalah CHCNAV, yang menjadi lokasi utama kunjungan industri para dosen DTGD.
Pada hari pertama di Kota Wuhan, delegasi DTGD mengunjungi kantor CHCNAV Wuhan. Rombongan disambut langsung oleh Dr. Chen, salah satu pemimpin tim riset dan pengembangan (R&D) CHCNAV sekaligus dosen di Wuhan University. Dalam kesempatan tersebut, delegasi UGM mengikuti tur fasilitas CHCNAV, meninjau berbagai produk, inovasi, serta teknologi terbaru yang telah diproduksi maupun yang masih dalam tahap pengembangan. Dr. Chen memperlihatkan sejumlah paten, lisensi, dan penghargaan yang telah diraih CHCNAV, serta memperkenalkan showroom teknologi perusahaan. Beragam inovasi dipamerkan, mulai dari chip pintar yang menjadi komponen inti perangkat GNSS, sistem pemetaan mobile AU20 Mobile Mapping System, hingga berbagai produk Unmanned Surface Vehicle (USV) seperti APACHE 3, APACHE 3 Pro, dan APACHE 4. Perusahaan juga menampilkan UAV Vertical Take Off and Landing (VTOL) P330, yang menjadi salah satu produk unggulan dalam pemetaan udara berpresisi tinggi.
Pada sesi siang hingga sore, dilanjutkan pertemuan resmi antara delegasi DTGD UGM dan tim CHCNAV Wuhan. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Chen memaparkan fokus riset dan pengembangan perusahaan, khususnya dalam bidang LiDAR, UAV, dan USV, sedangkan kantor pusat CHCNAV di Shanghai berfokus pada teknologi GNSS, CORS, dan Positioning Systems. Dr. Chen menjelaskan empat teknologi inti yang dikembangkan CHCNAV Wuhan, yaitu: (1) LiDAR Core Components, (2) UAV Flight Platforms, (3) Point Cloud and Image Processing Algorithms, dan (4) Handheld SLAM LiDAR. Seluruh teknologi tersebut mendukung pengembangan 3D Intelligent Technology, yang menjadi fokus utama CHCNAV saat ini.
Selain itu, CHCNAV juga memperkenalkan aplikasi terbaru bernama TianGong, sebuah perangkat lunak pemodelan 3D mesh yang diklaim mampu bekerja hingga empat kali lebih cepat dibandingkan perangkat lunak lain seperti Metashape dan ContextCapture. TianGong juga dilengkapi dengan algoritma High Precision Gaussian Splatting (HPSG) untuk meningkatkan detail tekstur pada hasil pemodelan 3D. Aplikasi lain yang turut dipresentasikan antara lain Copre dan Cocloud, yang digunakan dalam proses rekonstruksi dan pemodelan 3D berbasis multi-sensor. Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari Prof. Trias Aditya kepada Dr. Chen serta sesi foto bersama.
Melalui kunjungan ini, para dosen DTGD UGM mendapatkan wawasan mendalam mengenai perkembangan teknologi terbaru di bidang survei dan pemetaan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara UGM dan CHCNAV dalam pengembangan riset, inovasi, serta integrasi teknologi geospasial di masa mendatang.










