• Tracer Study
  • Portal Civitas Akademik
  • SSO Login
  • 🇺🇸 EN
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Apa itu Teknik Geodesi?
    • Sejarah DTGD
    • Visi dan Misi Departemen
    • Struktur Organisasi
    • Staf Pengajar
    • Staf Tenaga Kependidikan
  • Program Studi
    • Sarjana Teknik Geodesi
    • Magister Teknik Geomatika
    • Doktor Teknik Geomatika
    • International Undergraduate Program of Geodetic Engineering
  • Kemahasiswaan
    • Admisi
    • Organisasi Mahasiswa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Tinggal di Jogja
  • Riset dan Publikasi
    • Kelompok Bidang Keahlian
      • Lab/KBK Survei Keteknikan
      • Lab/KBK Hidrografi
      • Lab/KBK Geodesi Geometri dan Geodesi Fisis
      • Lab/KBK Kadaster dan Teknik Geoinformatika
      • Lab/KBK Teknik Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
    • Penelitian-Pengabdian Masyarakat
    • Jurnal JGISE
    • Konferensi CGISE
    • Geo-Land-SEA 2023
  • Layanan
    • SIJAMU DTGD
      • Dashboard Geomatika
    • Safety, Health, and Environment (SHE)
    • Layanan Akademik
    • Perpustakaan Terpadu UGM
    • Layanan TI
    • Fasilitas Pendukung
    • Hasil Survei
  • Beranda
  • SDGs16
  • SDGs16
  • hal. 2
Arsip:

SDGs16

Perbatasan Indonesia–Malaysia: Antara Tantangan Hukum dan Peluang Kerja Sama

Kuliah Umum Senin, 26 Mei 2025

Yogyakarta – Isu pengelolaan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia menjadi sorotan dalam kuliah tamu bertajuk “”Waters Without Borders? Legal Complexities in Malaysia-Indonesia Maritime Zone” yang disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Mohd Hazmi bin Mohd Rusli, dosen dan peneliti senior pada International Law Unit, Faculty of Syariah and Law, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Kuliah ini dilaksanakan secara daring pada Senin, 26 Mei 2025 pukul 13.00 WIB melalui platform Zoom.

Acara ini diselenggarakan oleh Program Studi Magister Teknik Geomatika, Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada sebagai bagian dari perkuliahan bertema Manajemen Perbatasan dan Delimitasi Batas Maritim. Ketua Program Studi, Dr. I Made Andi Arsana, membuka kegiatan dengan menegaskan pentingnya pembelajaran lintas disiplin dalam memahami isu-isu batas negara yang melibatkan aspek hukum, diplomasi, serta teknologi geospasial.

Dalam pemaparannya, Dr. Hazmi menekankan bahwa perbatasan bukan hanya persoalan teknis di atas peta, melainkan juga ruang interaksi yang penuh dinamika antara negara-negara. Salah satu kunci dalam mengelola ketegangan di wilayah perbatasan, menurutnya, adalah membangun saling pengertian. “Ketika kita saling mengenal, ketegangan bisa diredam. Perbatasan tak selalu harus menjadi wilayah konflik,” tegasnya.

Ia juga menyoroti bahwa isu perbatasan merupakan hal yang jamak terjadi di berbagai negara. Selain Indonesia–Malaysia, ia mencontohkan hubungan antara Malaysia dan Filipina terkait klaim atas Sabah. Hal ini menunjukkan bahwa perbatasan adalah persoalan geopolitik yang memerlukan pengelolaan cermat dan kerja sama jangka panjang.

Kuliah ini mengundang antusiasme tinggi dari para mahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang akademik. Dengan pendekatan yang menggabungkan pengalaman praktis dan pemahaman hukum laut internasional, Dr. Hazmi berhasil memberikan wawasan komprehensif mengenai peluang kerja sama kawasan, tantangan delimitasi, serta pentingnya integrasi data geospasial dalam mendukung penyelesaian isu perbatasan.

Dengan terselenggaranya kuliah tamu ini, Program Studi Magister Teknik Geomatika UGM berharap dapat terus memperkuat kolaborasi antara dunia akademik di kedua negara, Malaysia dan Indonesia, guna mendukung pengelolaan perbatasan yang berkeadilan, berdaulat, dan berkelanjutan.

Pengabdian Masyarakat: Geodesi UGM Melakukan Pengukuran Lahan Wakaf Masjid Pogung Dalangan

Berita Senin, 12 Mei 2025

Yogyakarta, 10 Mei 2025 – Laboratorium Survei Keteknikan Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pengukuran lahan tanah wakaf untuk Masjid Pogung Dalangan (MPD). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi nyata akademisi dan tenaga kependidikan dalam mendukung kebutuhan masyarakat akan data spasial yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pengukuran dilaksanakan untuk memvalidasi hasil pengukuran dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta mencocokkan ukuran yang tercantum pada sertifikat tanah dengan kondisi lapangan. Hal ini penting dilakukan agar lahan wakaf memiliki kejelasan batas yang sahih, sekaligus mendukung tertib administrasi pertanahan demi kepastian hukum bagi masyarakat dan pengelola masjid.
Kegiatan yang berlangsung pada 10 Mei 2025 ini melibatkan tim Laboratorium Survei Keteknikan dengan dukungan peralatan ukur geodetik yang dimiliki departemen. Menariknya, salah satu penanggung jawab dan panitia kegiatan adalah Sigit Munjani, tenaga kependidikan dari Departemen Teknik Geodesi FT UGM. Keterlibatan tenaga kependidikan dalam pengabdian masyarakat ini menegaskan bahwa kontribusi perguruan tinggi tidak hanya berasal dari dosen dan mahasiswa, tetapi juga dari unsur tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi teknis.
Melalui pengabdian ini, Departemen Teknik Geodesi FT UGM kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian masyarakat. Kehadiran tim geodesi membantu masyarakat memperoleh kepastian ukuran tanah yang sahih, sehingga manfaat wakaf dapat lebih optimal dirasakan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yakni SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) melalui tata kelola ruang berbasis data yang akurat, serta SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh) dengan memperkuat kepastian hukum di bidang pertanahan. Dengan demikian, kolaborasi antara akademisi, tenaga kependidikan, dan masyarakat dapat menghadirkan kebermanfaatan nyata bagi pembangunan sosial dan spiritual di tingkat lokal.

Analisis Akademisi Teknik Geodesi UGM Soroti Implikasi Deklarasi Garis Pangkal Tiongkok terhadap Stabilitas Laut Cina Selatan

BeritaPenelitian Jumat, 9 Mei 2025

Yogyakarta, 8 Mei 2025 – Artikel berjudul “China Declares Straight Baselines around Scarborough Reef” resmi terbit di The International Journal of Marine and Coastal Law. Publikasi ini ditulis oleh Warwick Gullett dan Clive Schofield, dengan melibatkan Dr. I Made Andi Arsana, dosen Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM, sebagai salah satu penulis. Keterlibatan dosen Geodesi UGM dalam artikel ini menunjukkan kontribusi nyata dalam diskursus hukum laut internasional, khususnya di kawasan Laut Cina Selatan.

Artikel ini menganalisis langkah Tiongkok yang pada 10 November 2024 mendeklarasikan garis pangkal lurus (straight baselines) di sekitar Karang Scarborough. Karang ini merupakan salah satu fitur insular paling krusial di Laut Cina Selatan dan telah lama menjadi sumber konflik laut antara Tiongkok dan Filipina. Penelitian menunjukkan bahwa deklarasi garis pangkal ini memperdalam sengketa hukum laut internasional dan memiliki implikasi strategis lebih luas, terutama terkait kepemilikan dan klaim atas Kepulauan Spratly.

Kajian ini menegaskan bahwa langkah Tiongkok tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral dengan Filipina, tetapi juga pada stabilitas kawasan dan dinamika hukum laut global. Analisis yang dilakukan memberikan perspektif penting tentang bagaimana klaim maritim dapat memengaruhi tata kelola laut, keamanan, serta upaya penyelesaian sengketa internasional di kawasan strategis ini.

 SDG 14 – Life Below Water 🌊
→ karena menyangkut pengelolaan laut dan sumber daya maritim yang berkelanjutan.

 SDG 16 – Peace, Justice, and Strong Institutions ⚖️
→ karena isu ini berkaitan dengan perdamaian, penyelesaian sengketa secara hukum, dan tata kelola laut internasional yang adil.

https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=x2N_jBcAAAAJ&sortby=pubdate&citation_for_view=x2N_jBcAAAAJ:7Hz3ACDFbsoC

Penelitian Geodesi UGM Dorong Administrasi Pertanahan Berkelanjutan Lewat Integrasi Data

BeritaPenelitian Minggu, 20 April 2025

Yogyakarta, April 2025 – Tim dosen Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Diyono, Heri Sutanta, Muhammad Hidayatul Ummah, Nurrohmat Widjajanti, dan Dedi Atunggal berhasil mempublikasikan penelitian berjudul “Harmonisation of Geospatial Data in the Process Evaluation of Land Utilisation Suitability Based on Cadastral Land Parcel” di International Journal of Geoinformatics, Vol. 21 No. 4, April 2025. Publikasi ini mempertegas kiprah Geodesi UGM dalam riset internasional terkait harmonisasi data spasial untuk sistem administrasi pertanahan modern.

Penelitian ini menyoroti permasalahan tumpang tindih antara peta rencana tata ruang (RDTR) dengan peta bidang tanah kadaster di Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan lebih dari 25 persen bidang tanah tercatat dalam dua hingga tiga zona tata ruang yang berbeda, menimbulkan ketidakpastian dalam penetapan pemanfaatan lahan. Dengan memanfaatkan citra UAV beresolusi tinggi dan survei lapangan, tim peneliti melakukan harmonisasi peta spasial melalui pendekatan logika hierarkis sehingga setiap bidang tanah hanya memiliki satu peruntukan tata ruang yang pasti. Uji statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam hasil evaluasi kesesuaian lahan sebelum dan sesudah harmonisasi dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Temuan ini menegaskan pentingnya peta bidang tanah yang akurat untuk meningkatkan kualitas rencana tata ruang dan mendukung sistem administrasi pertanahan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini memberikan rekomendasi bahwa harmonisasi data spasial berbasis bidang tanah dapat meningkatkan konsistensi kebijakan penggunaan lahan, sekaligus mendukung pencapaian SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) serta SDG 16 (Institusi yang Kuat, Perdamaian, dan Keadilan).

https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=U-w8I4UAAAAJ&sortby=pubdate&citation_for_view=U-w8I4UAAAAJ:UHK10RUVsp4C

Syawalan 2025 Teknik Geodesi UGM: Sinergi Spiritualitas dan Kebersamaan Akademik

Berita Rabu, 16 April 2025

Yogyakarta, Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara Syawalan Keluarga Besar di Hall Bulaksumur, Hotel UC UGM, Minggu (13/4/2025). Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus refleksi spiritual pasca-Ramadan bagi sivitas akademika dan keluarga besar Departemen Teknik Geodesi. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta keluarga dan alumni. Dalam suasana penuh kehangatan, para tamu disambut dengan pembagian snack box, iringan musik religi, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknik Geodesi, Prof. Ir. Trias Aditya K.M., S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menyampaikan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, serta pentingnya menjadikan momen Idulfitri sebagai titik balik untuk memperkuat ukhuwah dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Foto bersama dengan keluarga besar Departemen Teknik Geodesi

Puncak acara diisi dengan ceramah oleh KH. A. Syukron Amin, Lc., M.H., yang mengangkat tema “Urgensi dan Korelasi Maghfirah-Rahmah.” Dalam ceramahnya, beliau menekankan bahwa maghfirah (ampunan) adalah inti dari berbagai bentuk ibadah, termasuk salat, zikir, dan doa. “Permohonan ampun adalah refleksi keikhlasan dan kerendahan hati seorang hamba. Syawalan bukan sekadar tradisi seremonial, tetapi bentuk nyata dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya memaafkan dan memperbaiki hubungan antarmanusia,” ungkapnya. KH Syukron juga menyoroti pentingnya istilah “melahirkan doa” sebagai bentuk keterlibatan emosional yang lebih dalam dibandingkan sekadar “memanjatkan doa.” Menurutnya, tradisi Halal Bihalal adalah bentuk akulturasi budaya Nusantara dengan nilai-nilai Islam yang luhur—mengandung kedalaman teologis dan spiritual.

Setelah tausiyah dan doa, suasana semakin meriah dengan pembagian doorprize menarik yang disiapkan oleh panitia. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Syawalan oleh perwakilan peserta, jabat tangan antarhadirin, serta sesi foto bersama. Acara ditutup dengan makan siang bersama dan ramah tamah yang penuh keakraban. Momen ini menjadi ruang pelepas rindu dan perekat hubungan antara generasi dalam keluarga besar Teknik Geodesi. Syawalan kali ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai keislaman yang membumi dan relevan di tengah dinamika kehidupan modern. Semangat maghfirah dan rahmah yang diusung diharapkan terus hidup dalam setiap individu yang hadir, tidak hanya selama bulan Syawal, tetapi sepanjang hayat.

Kontribusi Geodesi UGM dalam Pengembangan Sistem Administrasi Pertanahan yang Tangguh terhadap Ancaman Siber

BeritaPenelitian Sabtu, 22 Februari 2025

Yogyakarta, Februari 2025 – Dosen Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Trias Aditya dan Dr. Purnama Budi Santosa, bersama mahasiswa doctor  dari internasional UGM dari Prancis, mempublikasikan artikel berjudul “Exploring Cyber Threat Intelligence into Land Administration Systems for Enhanced Cyber Resilience”. Artikel ini diterbitkan di Journal of Geographic Information System, Vol. 17 No. 1, Februari 2025. Publikasi ini menegaskan kontribusi Geodesi UGM dalam pengembangan sistem administrasi pertanahan yang lebih tangguh menghadapi ancaman siber.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya risiko serangan siber terhadap Land Administration Systems (LAS) yang mengelola data sensitif kepemilikan tanah dan informasi spasial. Tim peneliti mengeksplorasi integrasi Cyber Threat Intelligence (CTI) untuk meningkatkan ketahanan siber LAS. Dengan menggunakan basis data kerentanan seperti CVE (Common Vulnerabilities and Exposures) serta kerangka evaluasi CVSS dan EPSS, penelitian ini berhasil mengidentifikasi risiko spesifik yang mengancam LAS serta memberikan rekomendasi mitigasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CTI mampu meningkatkan kemampuan deteksi dan respons terhadap ancaman, sekaligus memperkuat aspek strategis, operasional, hingga teknis pada sistem pertanahan digital. Kajian ini sangat relevan dengan upaya digitalisasi layanan publik, terutama dalam mewujudkan sistem pertanahan yang aman, transparan, dan berkelanjutan. Penelitian ini mendukung pencapaian SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Tangguh) dengan memperkuat tata kelola pertanahan melalui keamanan siber yang lebih baik.

https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=oGizjNoAAAAJ&sortby=pubdate&citation_for_view=oGizjNoAAAAJ:BrmTIyaxlBUC

Ikatan Surveyor Indonesia Adakan Forum Ilmiah Tahunan dan Munas 2024 di Yogyakarta

Berita Senin, 11 November 2024

Yogyakarta, 6 November 2024 – Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) melaksanakan Forum Ilmiah Tahunan (FIT) serta Musyawarah Nasional (Munas) tahun 2024 dengan tajuk “Transformative Intelligence, Shared Prosperity, and Global Sustainability.” Acara ini berlokasi di Yogyakarta dan bertujuan memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam ilmu geospasial guna menghadapi tantangan global menuju pembangunan yang berkelanjutan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pakar, akademisi, dan praktisi dari Indonesia serta internasional yang siap berbagi pengetahuan terkait peran penting surveyor dalam mendukung kemajuan zaman dan teknologi.

Acara FIT ISI 2024 secara resmi dibuka oleh Dirjen Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR) Kementerian ATR/BPN, Ir. Virgo Eresta Jaya, M.Eng.Sc., mewakili Menteri ATR/BPN. Hadir pula Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Sekretaris Daerah DIY sebagai perwakilan Gubernur DIY, serta akademisi dari berbagai institusi pendidikan tinggi. Acara ini semakin semarak dengan partisipasi tamu internasional, seperti Presiden ASEAN Federation of Land Surveying and Geomatic, Shaharuddin Musa, dan Dr. Willem Van Der Muur dari World Bank, yang menambah wawasan global bagi acara tersebut.

Mendorong Revitalisasi Ilmu Geospasial untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ketua Umum ISI, Ibu Viviani Suhar, S.T., dalam sambutannya mengajak para peserta untuk memanfaatkan acara ini sebagai ajang diskusi dan berbagi ide yang dapat mengakselerasi peran geospasial dalam pembangunan berkelanjutan. Ketua Panitia FIT, Ir. Eko Budi Wahyono, M.Si., menekankan pentingnya “transformative intelligence” dalam pembangunan yang berkelanjutan, dengan topik-topik yang meliputi teknik survei lanjut, perencanaan kota pintar, pemantauan lingkungan, manajemen bencana, administrasi lahan, manajemen ruang laut, hingga penerapan kecerdasan buatan dalam analisis data spasial.

Pembukaan FIT ISI 2024 ditandai dengan pemukulan gong oleh Dirjen SPPR, didampingi sejumlah pejabat tinggi, dan diiringi dengan pertunjukan seni tradisional Yogyakarta, yang mengingatkan peserta tentang pentingnya pelestarian budaya di tengah kemajuan teknologi.

Sesi Pleno dan Diskusi Panel

Dalam sesi pleno bertema “Past, Present, and Future of Surveying Profession for Global Sustainability,” moderator Dr. Heri Sutanta, S.T., M.Sc., dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memimpin diskusi dengan pembicara Dr. Willem Van Der Muur (World Bank) dan Prof. Trias Aditya Kurniawan Muhammad, S.T., M.Sc., Ph.D. Sesi ini mengupas sejarah, peran, serta masa depan profesi survei untuk keberlanjutan global.

Sesi pleno kedua, “Land & Infrastructure Information Reliability for Future Sustainability,” dipandu oleh Dr.Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc. dari UGM, menghadirkan Prof. Rohan Bennett (FIG Commission 7) dan Ibu Komang Sri Hartini, S.T., M.Sc. dari Kementerian Pekerjaan Umum RI. Diskusi ini menyoroti pentingnya keandalan data lahan dan infrastruktur untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Pameran Teknologi Geospasial

Di luar diskusi, FIT dan Munas ISI 2024 juga menampilkan pameran teknologi geospasial terkini, dengan partisipasi 34 perusahaan yang memamerkan teknologi terbaru mereka, termasuk sponsor platinum CHCNav dari Cina. Sponsor lainnya termasuk Kementerian ATR/BPN, Leica Indonesia, Hidronav, dan perusahaan teknologi geospasial lainnya. Pameran ini memperlihatkan kontribusi teknologi geospasial dalam memberikan solusi bagi berbagai tantangan masa kini dan masa depan.

Penghargaan dan Penutupan

Acara ini ditutup dengan pemberian penghargaan untuk makalah dan presentasi terbaik serta pembagian door prize bagi peserta. Ketua Panitia FIT dan Munas ISI 2024, Ir. Eko Budi Wahyono, M.Si., mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara ini. “Acara ini adalah wujud nyata komitmen kita dalam memajukan ilmu geospasial dan mendukung solusi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Dengan kehadiran para pemangku kepentingan nasional dan internasional, FIT ISI 2024 menjadi wadah pertukaran pengetahuan yang produktif, memperkuat kolaborasi, dan mendukung masa depan berkelanjutan melalui ilmu dan teknologi geospasial.

Kuliah Umum, “Land Administration for Achieving SDGs” bersama Dr. Willem van der Muur

BeritaKuliah Umum Senin, 11 November 2024

Yogyakarta, 07 November 2024 – Departemen Teknik Geodesi (DTGD), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan judul, “Land Administration for Achieving SDGs.” Acara yang dilaksanakan di Ruang Sidang 1, DTGD, berlangsung dengan atraktif mulai dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Sebanyak 50 mahasiswa hadir untuk mendengarkan ilmu dari Dr. Willem van der Muur, Senior Land Tenure Specialist di World Bank’s Urban, Resilience and Land Global Practice, yang merupakan alumni dari kampus ternama, yaitu Universiteit van Amsterdam (S1 dan S2) dan Universiteit Leiden (S3). Selain itu, acara juga mendapatkan insight menarik dari Bapak Sigit Widodo, selaku Alumni Teknik Geodesi dan Konsultan di Bank Dunia serta Program Management Advisor unit PPRA  ATR/BPN.

Dr. Willem berbagi wawasan mendalam terkait administrasi pertahanan dan perencanaan tata ruang. Materi berfokus pada pengamatan hak atas tanah masyarakat, pengakuan terhadap hak adat, perencanaan penggunaan lahan dengan mempertimbangkan kondisi iklim, dan inklusi sosial guna menghadapi isu-isu kritis dalam ketahanan sosial dan lingkungan. Sebagai mahasiswa Teknik Geodesi, topik ini merupakan ilmu yang sangat menarik. Mahasiswa sebagai calon penerus bangsa belajar bagaimana menghadapi tantangan dan kondisi pertanahan sesuai nilai-nilai SDGs.

Heri Sutanta, Ph.D, Dr. Williem, dan Sigit Widodo

Kuliah Umum dibuka oleh Bapak Heri Sutanta, S.T., M.Sc., Ph.D., dengan memperkenalkan latar belakang narasumber. Materi dibuka dengan permasalahan dan tujuan dari Organisasi World Bank, khususnya terkait end extreme poverty (menyelesaikan kemiskinan) dan promote shared prosperity (memajukan kesejahteraan bersama). Dari 17 nilai SDGs, tenure security termasuk dalam kategori 1.4.2, woman’s property dalam kategori 5.a, efficient land management and sustainable urbanization (11.3), dan sustainable management of forest (15.2). Dr. Williem mengatakan bahwa pertanahan memiliki peran penting di dalam menyongsong penyelesaian permasalahan iklim sesuai dengan Paris Agreement.

“Land is critical for meeting the Paris Goals and need fully adaptation according to sustainable program”

Permasalahan pertanahan dan hubungannya dengan SDGs bukanlah masalah kecil. Dr Willem menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan ini, World Bank mengajak beberapa stakeholder, seperti ATR/BPN, Kemendagri, BIG, di Indonesia untuk mewujudkan kondisi pertanahan yang lebih baik. Permasalahan seperti sustainable land use, green investment, dan social inclusion masih menjadi gap permasalahan yang perlu diselesaikan. Adapun salah satu solusinya adalah melalui kerjasama dan proses secara bertahap. Program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) merupakan salah satu upaya di dalam menyelesaikan tanah yang belum terdaftar di mana merupakan proses penting di dalam melengkapi data pertanahan/land information di Indonesia.

Situasi kuliah umum dengan Dr. Williem

“Strengthening spatial planning and land tenure security are key to reduce Indonesia’s emission and implement climate change adaptation measures”

  Sebagai penutup perkuliahan umum, Dr. Willem menyampaikan sebuah inisiatif ke depan dalam proyek Integrated Land Administration and Spatial Planning (ILASP) untuk memperkuat administrasi pertahanan dan perencanaan tata ruang di Indonesia. Proyek ini mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menjadikan administrasi pertanahan sebagai landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta memperhatikan ketahanan lingkungan. Kedepannya, ILASP memiliki program untuk Integrated Spatial Planning for Climate Resilience. Program ini berfokus pada perencanaan tata ruang spasial yang terintegrasi untuk memperkuat ketahanan iklim di indonesia. Selain itu, terdapat Large Scale Base Map for Climate Action, yaitu data dengan skala besar membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam menghadapi perubahan iklim. Climate Responsive Land Tenure, di mana tenurial lahan yang responsif terhadap perubahan iklim menjadi kunci dalam perlindungan hak-hak atas masyarakat. Terakhir, Land Information System and Valuation, sistem informasi pertanahan yang terintegrasi dalam mendukung pengelolaan data pertahanan dan evaluasi yang efektif. Melalui teknologi digitalisasi data pertanahan, sistem ini mampu meningkatkan aksesibilitas informasi bagi pengguna.

Departemen Teknik Geodesi UGM Gelar Kuliah Umum dan Workshop “Pemodelan Geoid dan Geodinamika Indonesia”

Kuliah Umum Jumat, 1 November 2024

Yogyakarta, 1 November 2024 – Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Pemodelan Geoid dan Geodinamika Indonesia”. Kuliah umum ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, yang mayoritas merupakan mahasiswa Geodesi Fisis kelas A dan B, serta beberapa akademisi dan praktisi di bidang terkait. Pada kuliah umum ini, geoid yang merupakan model fisis dari bumi menjadi topik utama yang menjadi bahasan diskusi bersama. Kuliah umum ini menghadirkan tiga narasumber ahli, yaitu Dr. Brian Bramanto, Dr. Kosasih Priatna, dan Dr. Dina Anggraini Sarsito. Ketiganya merupakan pakar dari Kelompok Keahlian Sains, Rekayasa, dan Inovasi Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Dengan kepakaran yang dimiliki, para narasumber membahas secara mendalam berbagai aspek terkait penerapan model geoid dan geodinamika di Indonesia.

Salah satu topik utama yang diangkat adalah Pemodelan Local Geoid di Indonesia. Para narasumber menjelaskan tentang pentingnya pemodelan geoid untuk mendukung berbagai kebutuhan geodinamika dan infrastruktur nasional, seperti penentuan sistem ketinggian, pemetaan topografi, serta perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam. Geoid sendiri didefinisikan sebagai permukaan ekuipotensial yang bertepatan dengan permukaan air laut rata-rata. Model ini sering digunakan sebagai referensi matematis untuk merepresentasikan bentuk fisik bumi secara lebih akurat dibandingkan ellipsoid. Selain itu, geoid menjadi referensi utama dalam sistem ketinggian global. Dalam pemodelan geoid, terdapat dua pendekatan utama: metode geometrik dan metode gravimetrik. Metode geometrik memanfaatkan pengamatan dan perataan GNSS untuk menentukan undulasi geoid, sedangkan metode gravimetrik dianggap lebih andal untuk menghasilkan model geoid dengan resolusi tinggi pada skala regional maupun global. Hal ini disebabkan oleh keunggulan metode gravimetrik dalam mengukur anomali gayaberat secara luas dengan tingkat presisi yang tinggi tanpa mengalami kesalahan kumulatif jarak.

Salah satu topik utama yang diangkat adalah Pemodelan Local Geoid di Indonesia. Para narasumber menjelaskan tentang pentingnya pemodelan geoid untuk mendukung berbagai kebutuhan geodinamika dan infrastruktur nasional, seperti penentuan sistem ketinggian, pemetaan topografi, serta perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam. Geoid sendiri didefinisikan sebagai permukaan ekuipotensial yang bertepatan dengan permukaan air laut rata-rata. Model ini sering digunakan sebagai referensi matematis untuk merepresentasikan bentuk fisik bumi secara lebih akurat dibandingkan ellipsoid. Selain itu, geoid menjadi referensi utama dalam sistem ketinggian global. Dalam pemodelan geoid, terdapat dua pendekatan utama: metode geometrik dan metode gravimetrik. Metode geometrik memanfaatkan pengamatan dan perataan GNSS untuk menentukan undulasi geoid, sedangkan metode gravimetrik dianggap lebih andal untuk menghasilkan model geoid dengan resolusi tinggi pada skala regional maupun global. Hal ini disebabkan oleh keunggulan metode gravimetrik dalam mengukur anomali gayaberat secara luas dengan tingkat presisi yang tinggi tanpa mengalami kesalahan kumulatif jarak.

12

Agenda

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Berita Terakhir

  • Dosen Teknik Geodesi Menjadi Pembicara di Lokakarya Internasional di Nanjing
  • Dosen DTGD UGM Kunjungi Kantor Pusat CHCNAV di Shanghai, Pelajari Inovasi Teknologi Geospasial Terkini
  • DTGD UGM Perkuat Kolaborasi Akademik dengan LIESMARS dan CIBOS, Wuhan University
  • Dosen Teknik Geodesi UGM Lakukan Kunjungan Industri dan Akademik ke CHCNAV Wuhan
  • Dosen DTGD FT UGM Berkontribusi Aktif dalam FIT ISI 2025 Malang, Angkat Isu AI untuk Geospasial
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Geodesi

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
  (+62274) 520226
  geodesi@ugm.ac.id

Direktori

  • Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik UGM
  • Jurnal JGISE

Tautan

  • Jurnal Geodesi
  • Katdesi
  • KMTG
  • Geodeta UGM

Sosial Media

  • Instagram
  • Twiter
  • Facebook
  • Email

Saran dan Masukan

  • Aspirasi UGM

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY