• Tracer Study
  • Portal Civitas Akademik
  • SSO Login
  • 🇺🇸 EN
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Apa itu Teknik Geodesi?
    • Sejarah DTGD
    • Visi dan Misi Departemen
    • Struktur Organisasi
    • Staf Pengajar
    • Staf Tenaga Kependidikan
  • Program Studi
    • Sarjana Teknik Geodesi
    • Magister Teknik Geomatika
    • Doktor Teknik Geomatika
    • International Undergraduate Program of Geodetic Engineering
  • Kemahasiswaan
    • Admisi
    • Organisasi Mahasiswa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Tinggal di Jogja
  • Riset dan Publikasi
    • Kelompok Bidang Keahlian
      • Lab/KBK Survei Keteknikan
      • Lab/KBK Hidrografi
      • Lab/KBK Geodesi Geometri dan Geodesi Fisis
      • Lab/KBK Kadaster dan Teknik Geoinformatika
      • Lab/KBK Teknik Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
    • Penelitian-Pengabdian Masyarakat
    • Jurnal JGISE
    • Konferensi CGISE
    • Geo-Land-SEA 2023
  • Layanan
    • SIJAMU DTGD
    • Safety, Health, and Environment (SHE)
    • Layanan Akademik
    • Perpustakaan Terpadu UGM
    • Layanan TI
    • Fasilitas Pendukung
    • Hasil Survei
  • Beranda
  • SDGs9
  • SDGs9
Arsip:

SDGs9

Mahasiswa UGM Torehkan Prestasi di MAPID WebGIS Competition 2025 melalui Inovasi Platform PROPIX

Berita Senin, 26 Mei 2025

Yogyakarta, 26 Mei 2025 — Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam kompetisi nasional bergengsi. Dalam ajang MAPID WebGIS Competition 2025, tim mahasiswa lintas disiplin UGM berhasil meraih pencapaian signifikan melalui proyek inovatif mereka bertajuk PROPIX, sebuah platform WebGIS yang ditujukan untuk mendukung transformasi digital investasi properti di Indonesia.

Tim FT UGM menjuarai perlombaan di MAPID (dokumen by MAPID)

Kompetisi ini diselenggarakan oleh PT MAPID, perusahaan teknologi geospasial nasional, dengan mengusung tema “Geospatial Technology for Sustainable Land Transformation.” Penilaian kompetisi melibatkan berbagai aspek, mulai dari inovasi pemanfaatan data spasial, kejelasan rencana implementasi, user experience (UX) dari aplikasi WebGIS yang dikembangkan, hingga potensi keberlanjutan dan dampak sosial dari solusi yang diusulkan.

Tim UGM terdiri dari lima mahasiswa dari berbagai program studi dan fakultas, yaitu:

  • Hifnie Nazih Al Ghifari – Teknik Geodesi 2022

  • Anggita Noviana Rizki – Perencanaan Wilayah dan Kota 2022

  • Buana Baruna Bayu – Perencanaan Wilayah dan Kota 2022

  • Anggito Muhammad Amien – Teknologi Informasi 2022

  • Adzka Bagus Juniarta – Teknologi Informasi 2022

Dalam proyek PROPIX, tim ini mengembangkan sebuah sistem informasi berbasis WebGIS yang dapat membantu pengguna, khususnya investor dan masyarakat umum, untuk melakukan analisis spasial terhadap prospek properti di suatu wilayah. Platform ini dilengkapi dengan fitur analitik harga lahan, proyeksi pertumbuhan kawasan, serta crowdsourcing data lapangan yang mendukung transparansi informasi.

Salah satu dalam tim ini adalah Hifnie Nazih Al Ghifari, Hifni merupakan mahasiswa dari Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM, yang berperan dalam perancangan dan integrasi sistem spasial pada platform tersebut. Ia mengembangkan skema pemrosesan data spasial menggunakan teknologi WebGIS serta machine learning untuk prediksi harga properti dan deteksi perubahan penggunaan lahan secara otomatis. Kontribusinya menunjukkan kapabilitas tinggi dalam menjembatani keilmuan geospasial dan solusi teknologi mutakhir yang aplikatif.

Menurut unggahan resmi di akun LinkedIn milik Hifnie, tim mereka berhasil melewati berbagai tahapan kompetisi mulai dari proposal seleksi, pengembangan prototipe, hingga presentasi final di hadapan dewan juri profesional dari industri geospasial. Proyek PROPIX yang difokuskan pada wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinilai memiliki potensi untuk diimplementasikan secara luas di berbagai kota di Indonesia dalam rangka mendukung tata kelola lahan yang lebih terbuka dan berkelanjutan.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut atau mencoba langsung platform yang dikembangkan, dapat mengakses situs PROPIX melalui tautan berikut:  https://propix.mapid.co.id/

Partisipasi dan prestasi tim ini tidak hanya mencerminkan kualitas pendidikan dan kolaborasi antar-disiplin di UGM, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa mampu mengambil peran aktif dalam mengembangkan solusi inovatif berbasis teknologi untuk menjawab tantangan pembangunan nasional yang kompleks.

DTGD FT UGM Gelar Kuliah Umum “SLAM LiDAR untuk Indoor Mapping” Bersama PT Total Geo Survey

Uncategorized Kamis, 22 Mei 2025

Yogyakarta, 22 Mei 2025 — Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTGD FT UGM) kembali menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “SLAM LiDAR untuk Indoor Mapping”. Acara ini menghadirkan narasumber dari PT Total Geo Survey (PT TGS), yaitu Aufira Kusmadya, S.Tr.T., Efendi Dwi Patmurdea Irawan, S.T., Prasasti Nurmaning Ratri, S.T., dan Ardy Suswandi, A.Md.

Kuliah umum yang berlangsung di Ruang III.4 Lantai 3 DTGD FT UGM ini dimulai pukul 10.00 WIB dan dibuka oleh Dr. Yulaikhah, dosen DTGD. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pemanfaatan teknologi LiDAR dalam pengembangan model 3D. “LiDAR merupakan salah satu instrumen utama dalam membentuk model 3D yang kini semakin dibutuhkan dalam berbagai bidang,” ujar Dr. Yulaikhah. Ia juga menekankan prospek cerah karier di bidang pemetaan 3D dan teknologi LiDAR, serta mengajak mahasiswa untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin dari kegiatan ini.

PT Total Geo Survey menjelaskan SLAM Lidar

Dalam kuliah umum ini, PT TGS memperkenalkan teknologi terbaru SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) LiDAR, khususnya perangkat FJD TRION P1 SLAM LiDAR. Materi disampaikan kepada 135 mahasiswa aktif DTGD yang berasal dari angkatan 2021, 2022, dan 2023, terutama yang mengambil mata kuliah Survei Rekayasa dan Penginderaan Jauh Sensor Aktif. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari penuhnya ruangan sejak awal kegiatan.

Aufira Kusmadya, S.Tr.T., dan Prasasti Nurmaning Ratri, S.T., menjelaskan konsep dasar teknologi LiDAR, Laser Scanner, serta prinsip kerja SLAM. Mereka memaparkan bahwa SLAM adalah metode yang memungkinkan pemetaan lingkungan secara otomatis sambil melacak posisi sensor secara simultan. Tiga komponen utama dalam sistem SLAM yang dibahas adalah IMU (Inertial Measurement Unit) untuk mendeteksi pergerakan, GPS untuk menentukan koordinat, serta sensor LiDAR yang berfungsi mengukur jarak dengan laser merah. Penggunaan kamera juga dapat ditambahkan sebagai komponen opsional.

PT Total Geo Survey menmperagakan penggunaan SLAM Lidar

Melalui kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa memperoleh wawasan dan pengalaman langsung mengenai teknologi mutakhir di bidang pemetaan 3D, serta mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan akademik dan profesional ke depan.

Politeknik Ungku Omar Malaysia Lakukan Benchmarking ke Departemen Teknik Geodesi UGM

Berita Kamis, 15 Mei 2025

Yogyakarta – Pada Rabu, 14 Mei 2025, Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (DTGD FT UGM) menerima kunjungan dari Politeknik Ungku Omar Perak Malaysia dalam rangka kegiatan Benchmarking Visit bertajuk Archipelago Science Adventure . Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda strategis Politeknik Ungku Omar untuk memperluas wawasan serta membangun jejaring kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang keilmuan geospasial.

Foto bersama setelah diskusi

Politeknik Ungku Omar merupakan institusi pendidikan tinggi Malaysia yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu program unggulannya, yaitu Teknik Geomatika, menjadikan DTGD FT UGM sebagai mitra relevan dalam upaya pertukaran informasi, studi banding, dan penjajakan kerjasama riset. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi internasionalisasi program studi serta peningkatan mutu akademik politeknik tersebut.

Acara resmi dibuka oleh Ketua Departemen Teknik Geodesi, Prof. Trias Aditya KM., yang menyampaikan sambutan hangat kepada delegasi dari Malaysia. Prof. Trias menyatakan harapannya agar kunjungan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan. Pihak Politeknik Ungku Omar, yang diwakili oleh Hj Mohd Asri Bin Hj Zahid, turut menyampaikan apresiasinya atas sambutan DTGD FT UGM dan menyambut baik ajakan kolaborasi yang diajukan. Dalam sesi perkenalan, kedua belah pihak saling memperkenalkan dosen serta bidang keahlian masing-masing, membuka ruang komunikasi yang lebih terbuka.

Kunjungan laboratorium

Pada kesempatan tersebut, Hj Mohd Asri juga mengundang DTGD FT UGM untuk menjadi keynote speaker pada simposium atau kongres yang akan diselenggarakan Politeknik Ungku Omar pada September mendatang. Ia menegaskan bahwa salah satu tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk belajar dari pengalaman DTGD dalam pengelolaan pendidikan sains dan teknologi. Selain itu, ia juga menyampaikan kemungkinan bagi mahasiswa Diploma Politeknik Ungku Omar untuk melanjutkan pendidikan di jenjang sarjana di DTGD FT UGM.

Serah terima kenang-kenangan dari kolega

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan profil dan capaian Program Studi Sarjana Teknik Geodesi oleh Dr. Heri Sutanta selaku Ketua Program Studi. Dr. Heri menyoroti peluang pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, dan potensi pengembangan kurikulum bersama. Delegasi Politeknik Ungku Omar juga mempresentasikan profil departemen mereka, yang disampaikan oleh Hjh Lailatul Rahmah Binti Nekmat. Diskusi berlangsung interaktif, memperlihatkan antusiasme kedua pihak dalam merintis kemitraan yang produktif. Kunjungan ditutup dengan laboratory tour ke fasilitas-fasilitas laboratorium DTGD dan sesi foto bersama pada pukul 12.00 siang, sebagai simbol penguatan hubungan akademik dan persahabatan lintas negara di bidang geodesi dan geomatika.

Dr. Ruli Andaru: Kunci Penilaian Akurat dalam Lomba Underground Mine Survey YMCC 2025

Berita Sabtu, 10 Mei 2025

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP) Fakultas Teknologi Mineral dan Energi UPN Veteran Yogyakarta sukses menyelenggarakan lomba Underground Mine Survey dalam rangkaian Youth Mining Camp Competition VI 2025 pada 6–9 Mei 2025 di Goa Kalilingseng, Kulon Progo. Kegiatan yang diikuti 10 tim dari universitas ternama seperti ITB, UPN Veteran, Unsri, Unmul, ITNY, Trisakti, Universitas Negeri Padang, ULM, dan UIN ini bertujuan menguji kompetensi mahasiswa dalam aplikasi survei geoteknik bawah tanah. Para peserta ditantang mengukur deformasi struktur goa menggunakan Total Station yang terikat pada Benchmark (BM) dengan metode time series, mensimulasikan kondisi nyata pemantauan stabilitas terowongan tambang.

Sebagai respons atas permintaan panitia melalui Surat No. 278-NG/SEKRE-YMCC/HMTA/III/2025, Dr. Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D. (Dosen Teknik Geodesi UGM) tampil sebagai juri utama dalam Lomba Underground Mine Survey Youth Mining Camp Competition VI 2025. Kehadiran beliau menjadi nilai tambah strategis mengingat kompetensi akademisnya di bidang survei geoteknik dan pemodelan deformasi batuan. Sebagai juri utama Lomba Underground Mine Survey Youth Mining Camp Competition (YMCC) VI 2025, Dr. Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D. dari Teknik Geodesi UGM membawa kredibilitas akademis dan pengalaman lapangan yang mumpuni. Kehadiran beliau memberikan dimensi teknis mendalam pada penilaian lomba bertema survei deformasi tambang bawah tanah ini.

Proses penjurian dilakukan secara komprehensif selama tiga hari. Pada Hari Pertama, Dr. Ruli memverifikasi kalibrasi 10 unit Total Station yang digunakan peserta, memastikan kesalahan alat. Hari Kedua diisi dengan observasi lapangan di dalam goa, di mana beliau menilai teknik pengambilan data di lorong sempit dengan pencahayaan terbatas. Di sini, tim juri memberikan poin tambah bagi peserta yang menerapkan koreksi refraksi udara dan prism constant. Hari Ketiga fokus pada evaluasi laporan teknis, dengan parameter seperti Root Mean Square Error (RMSE) dan konsistensi hasil pengukuran antarinterval waktu.

Kontribusi Dr. Ruli tidak hanya meningkatkan kualitas lomba, tetapi juga membuka wawasan peserta. Dalam workshop singkat, beliau memperkenalkan metode least square adjustment untuk optimasi data deformasi, yang langsung diaplikasikan oleh tim ITB dan UPN Veteran Yogyakarta. Hasilnya, kedua tim tersebut meraih skor akurasi tertinggi dengan selisih deformasi terukur hanya 3,2mm dari data referensi. “Lomba ini bukan sekadar kompetisi, tapi laboratorium nyata untuk menguji teori geodesi dalam kondisi ekstrem,” tegas Dr. Ruli saat memberikan feedback kepada peserta.

Dampak strategis keikutsertaan Dr. Ruli terlihat dari rencana tindak lanjut panitia. HMTP UPN Veteran Yogyakarta berencana mengadakan joint research dengan UGM tentang pemantauan goa karst menggunakan terrestrial laser scanning, serta mengintegrasikan modul pelatihan deformation analysis ke dalam kurikulum mata kuliah Geoteknik. Selain itu, 85% peserta menyatakan metode penilaian berbasis real-world geodetic standards ini memotivasi mereka untuk lebih rigor dalam riset lapangan. Kedepan, kolaborasi antara akademisi dan praktisi seperti ini diharapkan menjadi benchmark kompetisi teknik pertambangan nasional.

Prof. Leni Sophia Heliani dari UGM Jadi Narasumber Sosialisasi Instrumen Akreditasi Baru di Medan

Berita Jumat, 2 Mei 2025

Medan – Prof. Ir. Leni Sophia Heliani, S.T., M.Sc., D.Sc., IPU dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) ditugaskan sebagai narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Instrumen Baru 2025 yang diselenggarakan oleh LAM Teknik. Acara ini berlangsung di Universitas Medan Area (UMA) pada 29 April hingga 1 Mei 2025, dan dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi teknik dari seluruh Indonesia.Sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai instrumen akreditasi program studi berdasarkan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, yang merupakan pedoman baru untuk penilaian kualitas pendidikan tinggi teknik di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat standar pendidikan dan akreditasi yang lebih transparan, akuntabel, dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan industri.

Prof Leni sedang memberikan materi

Prof. Leni, yang juga aktif sebagai pengajar dan peneliti di UGM, dipercaya untuk memberikan panduan mengenai kebijakan baru ini, mengingat pengalaman dan kompetensinya dalam dunia akademis dan keinsinyuran. Penugasan ini merupakan bentuk kontribusi UGM dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi teknik secara nasional. Menurut surat tugas yang diterbitkan oleh BATAP APK-PII dan Departemen Teknik Geodesi FT UGM, seluruh biaya kegiatan ini akan ditanggung oleh LAM Teknik, sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan kompetensi dan kapabilitas para pendidik teknik di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas pemahaman para pengelola program studi mengenai standar akreditasi terbaru, sekaligus memperkuat jaringan akademik untuk mendorong pendidikan teknik yang lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi.

UGM Kukuhkan Prof. Harintaka sebagai Guru Besar di Bidang Teknik Fotogrametri

Berita Jumat, 25 April 2025

Yogyakarta, 24 April 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Harintaka, S.T., M.T., IPU., ASEAN.Eng., sebagai Guru Besar dalam bidang Teknik Fotogrametri pada Fakultas Teknik dalam upacara yang digelar di Balai Senat UGM, Kamis (24/4/2025). Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Teknologi Fotogrametri: Perkembangan dan Kontribusinya untuk Penyediaan Informasi Geospasial yang Akurat dan Terpercaya”, Prof. Harintaka menekankan peran vital fotogrametri dalam menyelesaikan berbagai masalah kompleks seperti sengketa tanah, kerusakan lingkungan, dan pembangunan infrastruktur. Ia menjelaskan bahwa informasi geospasial yang akurat dan terpercaya merupakan fondasi penting untuk pengambilan keputusan berbasis data. 

Prof Harintaka sedang pidato ilmiah terkait Teknik Fotogrametri

Prof. Harintaka memaparkan perkembangan fotogrametri melalui empat fase evolusi, dimulai dari fase analog dengan menggunakan kamera metrik dan stereo plotter optis-mekanis, fase analitik yang memperkenalkan komputasi untuk triangulasi udara pada 1950-an, fase digital dengan integrasi sensor GNSS-IMU dan kamera digital di tahun 2000-an, hingga fase visi komputer dan kecerdasan buatan yang memanfaatkan teknologi seperti Structure-from-Motion (SfM), deep learning (NeRF), dan point cloud untuk pemodelan 3D. Ia juga menyoroti bagaimana teknologi digital twin dan City Digital Twin (CDT) telah menjadi tulang punggung pengembangan smart city, dengan fotogrametri berperan sebagai penyedia data utama.

Foto Prof Harintaka dengan Dekan Fakultas Teknik dan Profesor dari Departemen Teknik Geodesi FT UGM

Sebagai ahli di bidangnya, Prof. Harintaka tidak hanya aktif dalam dunia akademik tetapi juga berkontribusi secara nyata bagi Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Komite Rekomendasi Register Surveyor Indonesia dan auditor BAN PT, serta terlibat dalam penyusunan standar kompetensi fotogrametri nasional. Risetnya berfokus pada integrasi machine learning untuk pemetaan darurat bencana dan pemantauan lingkungan, menunjukkan relevansi keilmuannya dengan kebutuhan aktual di masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Harintaka juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga, kolega, dan almamater UGM yang telah mendukung perjalanan kariernya. “Ini adalah hasil dukungan banyak pihak, terutama istri dan anak-anak saya yang selalu mendampingi,” ujar penerima Satyalancana Karya Satya XX ini. Prof. Harintaka, yang meraih gelar Doktor Teknik Geomatika UGM pada 2012 dan Magister dari ITB pada 2000, kini menjadi Guru Besar ke-3 di Departemen Teknik Geodesi FT-UGM. Dengan berbagai penghargaan seperti Satyalancana Karya Satya XX (2019) dan Soetanto Award (2006), pengukuhannya ini semakin memperkuat posisi UGM sebagai pusat inovasi geospasial di Indonesia.

Geodesi FT UGM Gelar Pelatihan Maptek Point Studio, Tindak Lanjut Hibah dari PT Asaba

Berita Jumat, 14 Maret 2025

Yogyakarta, Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pelatihan intensif Maptek Point Studio pada 10–12 Maret 2025 sebagai tindak lanjut dari hibah perangkat lunak yang diberikan oleh PT Asaba. Pelatihan ini menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan kapasitas keilmuan dan kompetensi teknis sivitas akademika dalam pengolahan data geospasial berbasis teknologi laser scanning. Kegiatan ini diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa tingkat akhir yang memiliki minat dalam pengembangan teknologi survei dan pemodelan 3D. Bertempat di laboratorium komputer Teknik Geodesi FT UGM, pelatihan berlangsung selama tiga hari dan dipandu langsung oleh tim ahli dari PT Asaba yang merupakan mitra resmi dari Maptek di Indonesia.

Sesi Pelatihan Maptek Point Studio

Hibah perangkat lunak Maptek Point Studio ini merupakan bagian dari kerja sama antara FT UGM dan PT Asaba dalam mendorong penggunaan teknologi canggih di bidang geodesi dan geospasial. Dengan fitur-fitur unggul seperti pemrosesan data point cloud, analisis deformasi, dan pemodelan geologi, perangkat lunak ini membuka peluang riset dan pembelajaran yang lebih aplikatif. “Kerja sama ini tidak hanya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, tetapi juga mempercepat transfer teknologi dan keahlian di bidang survei spasial berbasis LiDAR,” ujar perwakilan PT Asaba dalam sesi pembukaan.

Materi pelatihan meliputi pengenalan antarmuka perangkat lunak, pemrosesan data hasil laser scanning, teknik registrasi point cloud, serta analisis spasial untuk keperluan pemetaan topografi, pertambangan, dan infrastruktur. Peserta terlihat antusias mengikuti sesi demi sesi, mengingat pentingnya penguasaan teknologi ini dalam dunia kerja dan riset. “Pelatihan ini sangat bermanfaat, karena kami bisa langsung praktik menggunakan data real dan perangkat lunak yang dipakai di industri,” ungkap salah satu mahasiswa peserta.

Foto bersama pelatihan Maptek Point Studio

Dengan tersedianya lisensi resmi dari Maptek Point Studio, Departemen Teknik Geodesi UGM berharap dapat memperluas integrasi teknologi ini ke dalam kurikulum, praktikum, dan proyek riset mahasiswa. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi awal dari rangkaian kegiatan pengembangan kapasitas SDM dalam pengolahan data spasial berbasis teknologi tinggi. “Ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kesiapan lulusan menghadapi tantangan industri 4.0 dan kebutuhan geospasial masa depan,” ungkap dosen pembina laboratorium survei dan pemetaan.

Workshop Masterclass Series: Meningkatkan Kemampuan Penulisan dan Presentasi Ilmiah Mahasiswa Teknik Geodesi bersama Prof. Christophe Claramunt

Kuliah Umum Jumat, 14 Februari 2025

Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) melanjutkan kembali sesi Masterclass Series. Kali ini, topik yang diangkat adalah “How to make an excellent seminar… and how to write an excellent research paper” yang dibawakan oleh Prof. Christophe Claramunt, dari Naval Academy Research Institute, France & Postgraduate School for Blue Planet. Prof. Christophe merupakan akademisi dengan reputasi internasional di bidang GIS dan Geomatics Engineering. Acara ini berlangsung di ruang III.5, Departemen Teknik Geodesi FT UGM, diikuti oleh 27 peserta mahasiswa Magister dan Doktor Teknik Geomatika FT UGM.

Sesi Masterclass ini merupakan sesi kedua, yang sebelumnya diawali oleh Prof. Walter Timo de Vries dari TUM yang menyampaikan terkait penulisan dan presentasi ilmiah. Pada topik kedua, Prof. Christophe memberikan berbagai materi presentasi yang menarik dan interaktif kepada peserta, memberikan wawasan dan insight baru bagi seluruh mahasiswa Magister dan Doktor. Sesi masterclass ini diawali oleh Ketua Program Studi Magister Teknik Geomatika FT UGM, I Made Andi Arsana, Ph.D. yang menyampaikan untuk aktif berdiskusi dengan Prof. Christophe. Pada presentasinya, Prof. Christoph menggunakan beragam contoh dan studi kasus terkait bagaimana menampilkan dan menyajikan presentasi ilmiah dengan baik.

Prof. Christophe Claramunt memberikan materi How to make an excellent seminar… and how to write an excellent research paper”

Dalam pemaparannya, Prof. Christophe mengawali presentasi dengan memulai diskusi, apa tujuan dari research talk atau presentasi ilmiah. Tujuan dari presentasi ilmiah harus jelas dan memaparkan apa yang sedang diteliti oleh peneliti tersebut. Prof. Christophe juga menyampaikan tips trik seperti apa yang tidak perlu dilakukan dan apa yang semestinya dilakukan ketika melakukan research talk. Selain itu, Prof. Christophe juga menekankan bahwa dalam presentasi ilmiah, kita juga harus mengetahui siapa audiens atau pendengar dari presentasi tersebut. Mengetahui audiens dan latar belakang audiens memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Tak lupa, Prof. Christophe juga mengingatkan terkait interaktivitas seperti memotivasi audiens dan memberikan berbagai contoh.

Sesi Masterclass berlangsung dengan sangat interaktif, diwarnai dengan diskusi dan sesi tanya jawab yang mendorong partisipasi aktif dari para peserta. Mahasiswa dengan antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk berdialog langsung dengan Prof. Christophe, mengungkapkan berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam proses penulisan ilmiah. Diskusi mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari metode penelitian yang tepat, strategi penyusunan argumentasi dalam artikel ilmiah, hingga teknik efektif dalam menghadapi proses review jurnal internasional. Selain itu, beberapa peserta juga menanyakan tentang cara memilih jurnal-jurnal berkualitas dan memiliki impact tinggi serta terindeks Scopus.

Prof. Christophe dengan cermat menjawab setiap pertanyaan, memberikan penjelasan yang komprehensif serta menawarkan solusi praktis yang dapat langsung diterapkan dalam penelitian masing-masing peserta. Beliau juga membagikan pengalamannya dalam dunia akademik, memberikan wawasan berharga tentang dinamika publikasi ilmiah di tingkat internasional, serta menyoroti pentingnya kolaborasi dan networking dalam komunitas riset global.

Acara ini mendapat respons yang sangat positif dari para peserta, yang merasa bahwa sesi ini memberikan wawasan mendalam serta keterampilan yang esensial dalam meningkatkan kualitas penelitian mereka. Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan mahasiswa Magister dan Doktor di Departemen Teknik Geodesi UGM dapat semakin siap menghadapi tantangan dalam dunia penelitian yang semakin kompetitif. Mereka diharapkan mampu menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang geodesi. Workshop ini juga menjadi langkah strategis dalam membangun budaya akademik yang produktif dan mendukung pengembangan kapasitas peneliti muda di lingkungan universitas.

Charting The Sea – Tantangan Seorang Surveyor dalam Memetakan Laut bersama Pushidros TNI-AL

Kuliah Umum Jumat, 14 Februari 2025

Yogyakarta, 13 Februari 2025 – Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Charting The Sea – Tantangan Seorang Surveyor dalam Memetakan Laut”. Acara ini menghadirkan Bapak Mohammad Qisthi Amarona, ST, Mtr. Hanla dari Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidros TNI-AL) sebagai pembicara utama. Pak Qisthi, yang merupakan alumni Teknik Geodesi FT UGM, telah berkontribusi besar dalam bidang pemetaan hidrografi dan survei perairan di Indonesia.

Pemberian materi dari Pak Qisthi

Kuliah umum ini berlangsung di ruang kuliah III.4 Departemen Teknik Geodesi FT UGM dari pukul 13.00 hingga 14.40 WIB. Kegiatan ini diwajibkan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Oseanografi Fisis serta terbuka untuk umum. Secara garis besar, kuliah umum ini membahas tiga topik utama, yaitu tantangan teknis dalam pemetaan laut, peran survei kelautan dalam pengembangan wilayah pesisir, serta studi kasus penerapan teknologi geospasial dalam pemetaan laut.

Dalam pemaparannya, Pak Qisthi mengawali dengan sejarah hidrografi di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 1816, Raffles membawa sejumlah surveyor dari Inggris untuk melakukan pemetaan di Indonesia. Kemudian, pada tahun 1821, Belanda mendirikan kantor hidrografi pertama di Batavia, menyadari pentingnya jalur perairan Indonesia, terutama dalam sektor perdagangan. Sejak masa VOC, hidrografi telah memegang peranan yang sangat penting dalam navigasi dan perdagangan.

Selain itu, Pak Qisthi menekankan pentingnya pemahaman terhadap luas wilayah maritim Indonesia. Ia menyoroti bahwa keberadaan Angkatan Laut di batas maritim sangat krusial untuk menjaga kedaulatan negara. Ia juga mengajak para mahasiswa untuk mencintai profesi mereka sebagai surveyor, agar siap menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Salah satu poin utama yang dibahas adalah peran diplomasi dalam penetapan batas maritim, di mana Pak Qisthi berbagi pengalamannya sebagai delegasi dalam berbagai negosiasi batas laut.

Sesi workshop berlangsung secara interaktif dengan diskusi dan tanya jawab yang melibatkan peserta secara aktif. Mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi langsung dengan Pak Qisthi mengenai berbagai aspek survei dan pemetaan laut. Beberapa isu menarik dan relevan turut dibahas, seperti konsep pagar laut dan fenomena Segitiga Bermuda. Keaktifan mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendalami bidang survei kelautan.

Pemberian Plakat kepada Pak Qishi

Kuliah umum ini menjadi bagian dari upaya Departemen Teknik Geodesi FT UGM dalam mendukung pengembangan akademik mahasiswa, khususnya di bidang hidrografi. Survei hidrografi merupakan salah satu disiplin ilmu dalam Teknik Geodesi yang memiliki prospek karier luas. Mengingat Indonesia merupakan negara maritim dengan sebagian besar wilayahnya berupa perairan, peran surveyor hidrografi menjadi sangat krusial dalam mendukung navigasi, perdagangan, serta pengelolaan sumber daya kelautan.

Acara ini mendapat respons positif dari para peserta yang merasa mendapatkan wawasan berharga untuk meningkatkan keterampilan akademik dan profesional mereka. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa semakin termotivasi untuk mendalami bidang hidrografi serta berkontribusi dalam pemetaan dan pengelolaan sumber daya maritim Indonesia.

Sesi workshop berlangsung secara interaktif dengan diskusi dan tanya jawab yang melibatkan peserta secara aktif. Mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi langsung dengan Pak Qisthi mengenai berbagai aspek survei dan pemetaan laut. Beberapa isu menarik dan relevan turut dibahas, seperti konsep pagar laut dan fenomena Segitiga Bermuda. Keaktifan mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendalami bidang survei kelautan.

GEOLANDSEA 2025-HARI KEDUA: Sinergi Teknologi Geospasial dan Tata Kelola Maritim dalam Menjawab Tantangan Global

Berita Jumat, 14 Februari 2025

Yogyakarta, 13 Februari 2025 – Konferensi Geo-Land-Sea 2025 hari kedua di Yogyakarta mengkristalkan kolaborasi multidisiplin antara kebijakan maritim, inovasi geospasial, dan kecerdasan buatan untuk tata kelola darat-laut terpadu. Dr. Serene Ho dari University of Melbourne membuka diskusi dengan paparan kritis tentang ancaman perubahan iklim di zona pesisir Asia Timur-Pasifik, di mana 64% wilayahnya terancam kenaikan muka air laut. Data lapangan dari 18 negara menunjukkan bahwa hanya 29% program mitigasi yang secara spesifik menyasar adaptasi pesisir, padahal proyeksi kebutuhan lahan untuk adaptasi di kawasan ini mencapai 94 juta hektar, termasuk 12 juta hektar untuk Indonesia. Studi kasus di Delta Mekong (Vietnam) dan Sabah (Malaysia) mengungkap peran digital twin ekosistem mangrove berbasis sensor IoT dan sistem peringatan dini AI yang mampu memprediksi intrusi air asin dengan akurasi 92%. Dr. Ho menegaskan, “Integrasi data satelit resolusi tinggi dengan model hidrodinamika menjadi kunci pembuatan kebijakan adaptasi berbasis bukti.”

Dr Serene Ho memberika materi yang menjadi topik di Geolandsea

Di ranah hukum maritim, Dr. I Made Andi Arsana (UGM) memetakan kompleksitas batas ZEE Indonesia-Vietnam-Philipina di Laut China Selatan melalui visualisasi 3D interaktif. Dengan merujuk Pasal 76 UNCLOS 1982, ia menekankan pentingnya diplomasi berbasis data geospasial untuk mengatasi klaim tumpang-tindih di 7 titik panas geopolitik. “Pemetaan batas maritim harus mempertimbangkan dinamika geologi dasar laut, bukan sekadar koordinat permukaan,” tegasnya. Dr. Zaki Mubarok (KKP) melengkapi dengan analisis kebijakan blue economy, mengungkap bahwa dari 138 regulasi kelautan Indonesia, hanya 4 dokumen yang secara eksplisit terintegrasi dengan SDGs. Kritik tajamnya menyasar praktik sea grabbing oleh korporasi yang mengklaim 1,2 juta hektar perairan Indonesia melalui interpretasi sepihak atas Pasal 33 UUD 1945.

Revolusi teknologi geospasial menjadi poros sesi teknis. Dr. Ruli Andaru (UGM) mempresentasikan perbandingan akurasi empat metode pemetaan survei definisi tinggi (High-Definition Survey/ HDS) untuk pembentukan model urban 3D, yakni: (1) LIDAR, metode ini memiliki presisi dan akurasi geometri paling tinggi dibanding metode lainnya, namun masih terdapat beberapa bagian fasad bangunan yang tidak ter-scan dengan lengkap; (2) Foto verikal unggul di area terbuka dengan efisiensi biaya 40% lebih rendah, lebih efisien, murah, praktis, dan cepat digunakan, namun hasilnya tidak begitu akurat, begitu pula model 3D yang dihasilkannya; (3) SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) menunjukkan hasil yang luar biasa realistis, dimana point cloud scan SLAM mencapai 10 kali lebih rapat dibandingkan hasil LiDAR, namun, data ini sangatlah berat dan hanya mampu scan bagian fasad saja tanpa adanya atap ataupn bagian lain; (4) Foto oblique menghasilkan point cloud yang paling lengkap diantara yang lainnya namun cara dan waktu pengolahannya menjadi sebuah tantangan. Inovasi juga datang dari Dr. Muhammad Imzan bin Hassan (UTM Malaysia) dengan 4D Marine Cadastre – sistem kadaster maritim yang mengintegrasikan data pasang-surut, sedimentasi, dan perubahan garis pantai temporal. “Dengan memadukan data GNSS CORS, batimetri multibeam, dan model Machine Learning, sistem ini mampu memprediksi pergeseran batas laut 5 tahun ke depan dengan kesalahan <1 meter,” paparnya.

Diskusi terbuka antar ahli terkait manajemen darat dan laut di dunia

Kecerdasan buatan dan blockchain menjadi game-changer dalam tata kelola aset maritim. Bagus Imam Darmawan (MAPID) mendemonstrasikan platform AI mereka yang mengolah 700 parameter geospasial – mulai dari kedalaman air, jarak dari pelabuhan, hingga frekuensi badai – untuk memprediksi nilai properti pesisir. “Di Pangandaran, sistem ini membantu pemerintah meningkatkan penerimaan pajak bumi-bangunan laut dari Rp12 miliar ke Rp22 miliar per tahun dengan akurasi 89%,” ungkapnya. Benny Emor (Geosquare) memperkenalkan sistem kadaster digital berbasis blockchain Hyperledger yang mencatat 12.000 transaksi tanah maritim di Kepulauan Riau tanpa insiden pemalsuan. Di sisi infrastruktur, Dedi Atunggal (UGM) meluncurkan aplikasi Positioning Infrastructure Recommender berbasis Android yang menggunakan algoritma klastering untuk merekomendasikan stasiun GNSS terdekat berdasarkan kualitas sinyal, dilengkapi peta akurasi posisi real-time di seluruh Indonesia. Beliau meluncurkan aplikasi Positioning Infrastructure Recommender yang terhubung dengan 258 stasiun GNSS Indonesia, menggunakan algoritma DBSCAN untuk mengklaster kualitas sinyal real-time. “Pengguna di Merauke bisa langsung terhubung ke stasiun CORS terdekat dengan latency <50 ms, mengurangi kesalahan posisi dari 10 meter ke 2 centimeter,” jelasnya.

Foto bersama antar ahli terkait manajemen darat dan laut di dunia

Workshop secara resmi ditutup oleh Ketua Panitia, Dr. I Made Andi Arsana, yang dalam closing remark-nya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pembicara, peserta, serta pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara Geo-Land-SEA 2025. Ia menekankan bahwa diskusi dan pemaparan dalam workshop ini telah membuka wawasan baru serta memperkuat sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan di bidang geospasial dan ekonomi biru. Dr. Andi Arsana juga mengungkapkan harapannya agar kolaborasi yang telah terjalin dalam forum ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berkembang melalui riset, inovasi, dan implementasi kebijakan yang berkelanjutan.

123

Agenda

Mei 2025
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    

Berita Terakhir

  • Wisuda Periode III TA 2024/2025: 16 Lulusan Teknik Geodesi UGM Resmi Menyandang Gelar Sarjana Teknik
  • Perbatasan Indonesia–Malaysia: Antara Tantangan Hukum dan Peluang Kerja Sama
  • Mahasiswa UGM Torehkan Prestasi di MAPID WebGIS Competition 2025 melalui Inovasi Platform PROPIX
  • DTGD FT UGM Gelar Kuliah Umum “SLAM LiDAR untuk Indoor Mapping” Bersama PT Total Geo Survey
  • Politeknik Ungku Omar Malaysia Lakukan Benchmarking ke Departemen Teknik Geodesi UGM
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Geodesi

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
  (+62274) 520226
  geodesi@ugm.ac.id

Direktori

  • Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik UGM
  • Jurnal JGISE

Tautan

  • Jurnal Geodesi
  • Katdesi
  • KMTG
  • Geodeta UGM

Sosial Media

  • Instagram
  • Twiter
  • Facebook
  • Email

Saran dan Masukan

  • Aspirasi UGM

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY