Berita
Yogyakarta, 17 Februari 2024 – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Bapak Marsekal TNI (Purn) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P., melakukan kunjungan resmi ke Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah menyampaikan pidato ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) dalam rangka Dies Natalis FT UGM ke-78 dengan judul “Integrasi Pertanahan dan Tata Ruang dalam Upaya Perlambatan Entropi sebagai Pengejawantahan Falsafah Memayu Hayuning Bawana” .Â
Dalam kunjungannya, Menteri Hadi Tjahjanto ditemani oleh Prof. Trias Aditya selaku Ketua Departemen Teknik Geodesi dan disambut oleh dosen dan mahasiswa Teknik Geodesi. Rombongan kemudian menuju laboratorium Survei dan Pemetaan Teknik Geodesi, di mana mereka diberi penjelasan oleh Prof. Trias Aditya tentang peralatan geodetik terdahulu sampai dengan terkini yang pernah digunakan dalam penelitian dan pengajaran di departemen tersebut.
“Sinergi dan kolaborasi antara keilmuan dan praktisi menjadi kunci menyelesaikan permasalahan pertanahan dan tata ruang untuk kualitas hidup yang berkelanjutan,” ujar Menteri Hadi Tjahjanto.
Selama kunjungan, Menteri Hadi Tjahjanto juga berdiskusi dengan dosen tentang perkembangan terkini dalam bidang teknik geodesi serta potensi untuk membahas isu dan informasi terkini terkait pemecahan masalah pada bidang pertanahan di Indonesia.
Beberapa topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain:
- Pemanfaatan teknologi geospasial untuk mendukung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
- Pengembangan aplikasi pertanahan berbasis digital
- Peningkatan kualitas data dan informasi pertanahan
- Penataan ruang yang berkelanjutan
Kunjungan Menteri Hadi Tjahjanto ke Departemen Teknik Geodesi UGM diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam meningkatkan kemajuan bidang teknik geodesi serta memberikan dampak positif dalam pembangunan sektor pertanahan dan tata ruang di Indonesia.
Nusa Dua, Bali – Dalam upaya untuk terus meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pemetaan pipa dalam tanah, Nurrohmat Widjajanti dan Febrian Fitryanik Susanta dari Universitas Gadjah Mada (UGM), bersama dengan PT. TERRA DATA PERSADA dan PT. GEO DIPA ENERGI UNIT 1 Dieng, berkolaborasi dalam proyek “LiDAR (UAV) and Imaging Tool Testing for Pipeline Construction.” Presentasi ini telah dibawakan pada acara Geomatics Community of Practice yang diadakan oleh Energy Operating Companies and Services, Indonesia-Malaysia Chapter.
Proyek ini mencoba mengatasi sejumlah kendala dan tantangan dalam pemetaan pipa bawah tanah, yang meliputi:
- Ketidaktersediaan Dokumen Pendukung: Sebagian besar pipa dalam tanah tidak memiliki dokumentasi kertas atau digital yang memadai, yang membuat manajemen operasi sulit.
- Pembenahan Aset yang Sudah Tua: Pipa yang sudah ada sejak lama memerlukan pemeliharaan dan pembenahan agar tetap berfungsi dengan baik.
- Masalah Teknis dan Sosial: Tantangan teknis dan dampak sosial dapat mengganggu fungsi dan keberlanjutan operasi pipa.
- Kepekaan Sosial: Kehadiran perusahaan dan rencana pengembangannya bisa menjadi kontroversi di masyarakat.
Untuk mengatasi tantangan ini, proyek ini memanfaatkan teknologi sebagai solusi. Di antara teknologi yang diuji adalah LiDAR (UAV), Ground Penetrating Radar (GPR), Imaging View, dan pemindaian laser terrestrial (TLS). LiDAR (UAV) memungkinkan akuisisi data serentak dalam bentuk titik awan yang mencakup tanah, jaringan pipa, pipa penyangga, dan semua objek di sepanjang Right of Way (RoW). Hasil dari teknologi ini mencakup peta topografi, panjang & penampang melintang, dan model 3D pipa. Sedangkan, Ground Penetrating Radar (GPR) digunakan untuk menentukan posisi, kedalaman, dan dimensi pipa bawah tanah, mengisi segmen pipa bawah tanah, dengan penetrasi maksimum hingga 50 meter. Kemudian Imaging View, mirip dengan Google Street View, memungkinkan pengukuran dimensi objek yang langsung diintegrasikan ke dalam basis data GIS. Peralatan pencitraan dapat ditempatkan di berbagai kendaraan atau dipegang oleh tangan tergantung pada medan. Terakhir yaitu Pemindaian laser terestrial (TLS) yang digunakan untuk pemodelan pipa 3D tanpa perlu kontak langsung dengan pipa berbahaya. Hasilnya termasuk model pipa 3D dan manajemen aset sistem informasi.
Proyek ini menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk pemetaan pipa dalam tanah dengan memanfaatkan keuntungan teknologi UAV, GPR, imaging, dan pemindaian laser terrestrial. Dengan kerja sama yang kuat antara akademisi dan perusahaan, diharapkan perbaikan yang signifikan dalam efisiensi dan ketepatan dalam konstruksi dan pemeliharaan pipa.
Nusa Dua, Bali – Pada IOGP Summit INDONESIA 2023, para ahli dari berbagai latar belakang yang terdiri dari akademisi, perwakilan industri, dan perusahaan energi terkemuka, bergabung untuk membahas inovasi terkini dalam bidang geomatika yang berkontribusi pada upaya restorasi Kompleks Langsa. Pada konferensi ini, Pachira Eizza Paramitha dari ESRI Indonesia dan Dharu Sunarnyoto dari SEASCAPE memimpin presentasi tentang “Geomatics Contribution to Langsa Complex Restoration Program: 3D Visualization of Subsurface Geospatial Data and Existing Subsea Facilities.”
Pertemuan ini juga menampilkan kehadiran Nurrohmat Widjajanti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Silfianita Sari dari Pertamina Hulu Energi, dan Andika Rizal Bahlefi dari Pertamina Hulu Energi. Mereka bergabung dalam upaya kolaboratif yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan di Kompleks Langsa, yaitu ketika seluruh operasi sumur di Langsa terhenti akibat perlu dilakukannya perbaikan pada FPSO dan docking di Galangan Kapal.
Kondisi darurat pada bulan Oktober 2021 yang dipicu oleh kemungkinan kebocoran pada flexible hose dan grease port di sumur Langsa H4 menjadi pemicu utama kolaborasi ini. Saat itu, sumur Langsa H4 hanya memiliki satu Barriers (external atau secondary barrier), sementara internal/primary well barrier belum tervalidasi. Selain itu, sumur-sumur eksisting lainnya juga beroperasi dalam posisi shut-in dengan data pendukung yang terbatas.
Langsa Complex Restoration Program sendiri terbagi menjadi tiga tahap, dengan implementasi pertama melibatkan Inspeksi ROV dan Survei Situs menggunakan teknologi Multibeam Echo Sounder (MBES) dan Sidescan Sonar Survey (SSS). Langkah selanjutnya melibatkan visualisasi 3D menggunakan aplikasi Geographical Information System (GIS) dan beberapa aplikasi lainnya. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari program restorasi ini termasuk ketidakpastian informasi sebelumnya terkait dengan parameter geodetik, kurang lengkapnya data survei as-built, dan kebutuhan akan survei tambahan di beberapa area yang menunjukkan indikasi awal ‘gas dangkal’. Pihak terlibat juga perlu menjalankan kampanye lepas pantai agar program restorasi lapangan berjalan lebih efisien. Sedangkan keuntungan dari Langsa Complex Restoration Program adalah menyediakan banyak pilihan untuk memvisualisasikan data bawah permukaan, memungkinkan “Opportunity for Improvement” yang bekerja sama dengan kontraktor survei, dan penerapan Manajemen Data Bawah Laut dengan Seabed Survey Data Model (SSDM) yang menjadi salah satu hasil yang komprehensif di Indonesia.
Pertemuan di IOGP Summit INDONESIA 2023 menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan memajukan kolaborasi antara industri dan akademik dalam mengatasi tantangan di Kompleks Langsa, sekaligus memperkuat peran geomatika dalam mendukung proyek-proyek restorasi yang mendatang.
Bandung, 13 September 2023 – Pada Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU) Tahun 2023, Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang menggelar Seminar dan Diskusi Nasional dengan tema “Peran dan Tantangan Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang Terintegrasi menuju Pembangunan Agraria Berkelanjutan.” Acara ini diadakan di Hotel InterContinental Bandung.
Acara tersebut menampilkan salah dua narasumber yang berpengalaman dari bidang akademik dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Trias Aditya Kurniawan dan Nurrohmat Widjajanti,Ph.D, yang berbicara tentang isu-isu penting dalam bidang pertanahan dan informasi geospasial. Prof. Trias Aditya Kurniawan membahas “Urgensi 3D Cadaster dalam Perencanaan Pembangunan dan Perencanaan Pengadaan Tanah,” menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam tentang konsep cadaster 3D dalam perencanaan pembangunan dan pengadaan tanah. Penerapan 3D Cadaster diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengembangan lahan. Sementara itu, Nurrohmat Widjajanti,Ph.D, berbicara tentang “Peningkatan Data Spasial Kadastral Menuju Indonesia Lengkap 2025 dalam Mewujudkan Digital Twin.” Beliau menyoroti pentingnya data spasial kadastral yang lebih baik untuk mencapai visi Indonesia Lengkap 2025, di mana integrasi data spasial akan membantu membangun model digital twin yang akurat dan berguna.
Acara HANTARU 2023 memberikan platform bagi para pemangku kebijakan, profesional, dan akademisi di bidang pertanahan dan geospasial untuk berdiskusi tentang peran informasi geospasial tematik dalam mendukung pembangunan agraria berkelanjutan di Indonesia. Melalui diskusi ini, diharapkan akan muncul pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan peluang di bidang ini.