• Tracer Study
  • Portal Civitas Akademik
  • SSO Login
  • 🇺🇸 EN
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Apa itu Teknik Geodesi?
    • Sejarah DTGD
    • Visi dan Misi Departemen
    • Struktur Organisasi
    • Staf Pengajar
    • Staf Tenaga Kependidikan
  • Program Studi
    • Sarjana Teknik Geodesi
    • Magister Teknik Geomatika
    • Doktor Teknik Geomatika
    • International Undergraduate Program of Geodetic Engineering
  • Kemahasiswaan
    • Admisi
    • Organisasi Mahasiswa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Tinggal di Jogja
  • Riset dan Publikasi
    • Kelompok Bidang Keahlian
      • Lab/KBK Survei Keteknikan
      • Lab/KBK Hidrografi
      • Lab/KBK Geodesi Geometri dan Geodesi Fisis
      • Lab/KBK Kadaster dan Teknik Geoinformatika
      • Lab/KBK Teknik Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
    • Penelitian-Pengabdian Masyarakat
    • Jurnal JGISE
    • Konferensi CGISE
    • Geo-Land-SEA 2023
  • Layanan
    • SIJAMU DTGD
    • Safety, Health, and Environment (SHE)
    • Layanan Akademik
    • Perpustakaan Terpadu UGM
    • Layanan TI
    • Fasilitas Pendukung
    • Hasil Survei
  • Beranda
  • Berita
  • hal. 2
Arsip:

Berita

Dosen Teknik Geodesi UGM Ikuti Sertifikasi Ulang Asesor Kompetensi di Jakarta

Berita Kamis, 1 Mei 2025

Jakarta – Dua dosen dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM), Ir. Nurrohmat Widjajanti, M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., APEC Eng., dan Ir. Abdul Basith, S.T., M.Si., Ph.D., mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi dan sertifikasi ulang asesor kompetensi di Hotel Swiss-Belresidences Kalibata, Jakarta Selatan, pada 29-30 April 2025. Pelatihan ini diselenggarakan oleh LSP Survei Pemetaan ISI bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebagai syarat perpanjangan sertifikat asesor yang akan habis masa berlakunya pada Mei 2025

Sertifikasi ulang ini penting untuk memastikan para asesor tetap kompeten dan mampu memenuhi standar evaluasi yang ditetapkan BNSP. Untuk memperpanjang lisensi, para peserta wajib mengikuti rangkaian pelatihan yang mencakup pembaruan keterampilan, pemahaman standar kompetensi terkini, dan praktik asesmen berbasis skema sertifikasi.“Bukti keikutsertaan pelatihan ini akan ditunjukkan dengan sertifikasi, dan hasil sertifikasi ulang akan direkomendasikan ke BNSP untuk penetapan kompeten sebagai asesor,” ungkap Ir. Abdul Basith, salah satu peserta dari UGM. Selain itu, para peserta juga harus memenuhi berbagai persyaratan teknis, termasuk membawa dokumen kompetensi, skema asesmen, serta perangkat laptop untuk simulasi asesmen selama pelatiha

 

Dengan mengikuti sertifikasi ulang ini, kedua dosen UGM berharap dapat terus berkontribusi dalam menjaga kualitas pengujian kompetensi di bidang survei pemetaan, serta memastikan bahwa lulusan UGM tetap siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompleks dan berstandar global. “Ini adalah langkah penting untuk memastikan kami tetap kompeten sebagai asesor, seiring dengan berkembangnya teknologi survei dan pemetaan,” ujar Ir. Nurrohmat Widjajanti. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga memperkuat posisi UGM sebagai institusi yang berkomitmen pada pengembangan SDM berkualitas, sesuai dengan standar internasional.

 

UGM Kukuhkan Prof. Harintaka sebagai Guru Besar di Bidang Teknik Fotogrametri

Berita Jumat, 25 April 2025

Yogyakarta, 24 April 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Harintaka, S.T., M.T., IPU., ASEAN.Eng., sebagai Guru Besar dalam bidang Teknik Fotogrametri pada Fakultas Teknik dalam upacara yang digelar di Balai Senat UGM, Kamis (24/4/2025). Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Teknologi Fotogrametri: Perkembangan dan Kontribusinya untuk Penyediaan Informasi Geospasial yang Akurat dan Terpercaya”, Prof. Harintaka menekankan peran vital fotogrametri dalam menyelesaikan berbagai masalah kompleks seperti sengketa tanah, kerusakan lingkungan, dan pembangunan infrastruktur. Ia menjelaskan bahwa informasi geospasial yang akurat dan terpercaya merupakan fondasi penting untuk pengambilan keputusan berbasis data. 

Prof Harintaka sedang pidato ilmiah terkait Teknik Fotogrametri

Prof. Harintaka memaparkan perkembangan fotogrametri melalui empat fase evolusi, dimulai dari fase analog dengan menggunakan kamera metrik dan stereo plotter optis-mekanis, fase analitik yang memperkenalkan komputasi untuk triangulasi udara pada 1950-an, fase digital dengan integrasi sensor GNSS-IMU dan kamera digital di tahun 2000-an, hingga fase visi komputer dan kecerdasan buatan yang memanfaatkan teknologi seperti Structure-from-Motion (SfM), deep learning (NeRF), dan point cloud untuk pemodelan 3D. Ia juga menyoroti bagaimana teknologi digital twin dan City Digital Twin (CDT) telah menjadi tulang punggung pengembangan smart city, dengan fotogrametri berperan sebagai penyedia data utama.

Foto Prof Harintaka dengan Dekan Fakultas Teknik dan Profesor dari Departemen Teknik Geodesi FT UGM

Sebagai ahli di bidangnya, Prof. Harintaka tidak hanya aktif dalam dunia akademik tetapi juga berkontribusi secara nyata bagi Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Komite Rekomendasi Register Surveyor Indonesia dan auditor BAN PT, serta terlibat dalam penyusunan standar kompetensi fotogrametri nasional. Risetnya berfokus pada integrasi machine learning untuk pemetaan darurat bencana dan pemantauan lingkungan, menunjukkan relevansi keilmuannya dengan kebutuhan aktual di masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Harintaka juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga, kolega, dan almamater UGM yang telah mendukung perjalanan kariernya. “Ini adalah hasil dukungan banyak pihak, terutama istri dan anak-anak saya yang selalu mendampingi,” ujar penerima Satyalancana Karya Satya XX ini. Prof. Harintaka, yang meraih gelar Doktor Teknik Geomatika UGM pada 2012 dan Magister dari ITB pada 2000, kini menjadi Guru Besar ke-3 di Departemen Teknik Geodesi FT-UGM. Dengan berbagai penghargaan seperti Satyalancana Karya Satya XX (2019) dan Soetanto Award (2006), pengukuhannya ini semakin memperkuat posisi UGM sebagai pusat inovasi geospasial di Indonesia.

Syawalan 2025 Teknik Geodesi UGM: Sinergi Spiritualitas dan Kebersamaan Akademik

Berita Rabu, 16 April 2025

Yogyakarta, Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara Syawalan Keluarga Besar di Hall Bulaksumur, Hotel UC UGM, Minggu (13/4/2025). Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus refleksi spiritual pasca-Ramadan bagi sivitas akademika dan keluarga besar Departemen Teknik Geodesi. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta keluarga dan alumni. Dalam suasana penuh kehangatan, para tamu disambut dengan pembagian snack box, iringan musik religi, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknik Geodesi, Prof. Ir. Trias Aditya K.M., S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menyampaikan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, serta pentingnya menjadikan momen Idulfitri sebagai titik balik untuk memperkuat ukhuwah dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Foto bersama dengan keluarga besar Departemen Teknik Geodesi

Puncak acara diisi dengan ceramah oleh KH. A. Syukron Amin, Lc., M.H., yang mengangkat tema “Urgensi dan Korelasi Maghfirah-Rahmah.” Dalam ceramahnya, beliau menekankan bahwa maghfirah (ampunan) adalah inti dari berbagai bentuk ibadah, termasuk salat, zikir, dan doa. “Permohonan ampun adalah refleksi keikhlasan dan kerendahan hati seorang hamba. Syawalan bukan sekadar tradisi seremonial, tetapi bentuk nyata dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya memaafkan dan memperbaiki hubungan antarmanusia,” ungkapnya. KH Syukron juga menyoroti pentingnya istilah “melahirkan doa” sebagai bentuk keterlibatan emosional yang lebih dalam dibandingkan sekadar “memanjatkan doa.” Menurutnya, tradisi Halal Bihalal adalah bentuk akulturasi budaya Nusantara dengan nilai-nilai Islam yang luhur—mengandung kedalaman teologis dan spiritual.

Setelah tausiyah dan doa, suasana semakin meriah dengan pembagian doorprize menarik yang disiapkan oleh panitia. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Syawalan oleh perwakilan peserta, jabat tangan antarhadirin, serta sesi foto bersama. Acara ditutup dengan makan siang bersama dan ramah tamah yang penuh keakraban. Momen ini menjadi ruang pelepas rindu dan perekat hubungan antara generasi dalam keluarga besar Teknik Geodesi. Syawalan kali ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai keislaman yang membumi dan relevan di tengah dinamika kehidupan modern. Semangat maghfirah dan rahmah yang diusung diharapkan terus hidup dalam setiap individu yang hadir, tidak hanya selama bulan Syawal, tetapi sepanjang hayat.

Geodesi FT UGM Gelar Pelatihan Maptek Point Studio, Tindak Lanjut Hibah dari PT Asaba

Berita Jumat, 14 Maret 2025

Yogyakarta, Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pelatihan intensif Maptek Point Studio pada 10–12 Maret 2025 sebagai tindak lanjut dari hibah perangkat lunak yang diberikan oleh PT Asaba. Pelatihan ini menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan kapasitas keilmuan dan kompetensi teknis sivitas akademika dalam pengolahan data geospasial berbasis teknologi laser scanning. Kegiatan ini diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa tingkat akhir yang memiliki minat dalam pengembangan teknologi survei dan pemodelan 3D. Bertempat di laboratorium komputer Teknik Geodesi FT UGM, pelatihan berlangsung selama tiga hari dan dipandu langsung oleh tim ahli dari PT Asaba yang merupakan mitra resmi dari Maptek di Indonesia.

Sesi Pelatihan Maptek Point Studio

Hibah perangkat lunak Maptek Point Studio ini merupakan bagian dari kerja sama antara FT UGM dan PT Asaba dalam mendorong penggunaan teknologi canggih di bidang geodesi dan geospasial. Dengan fitur-fitur unggul seperti pemrosesan data point cloud, analisis deformasi, dan pemodelan geologi, perangkat lunak ini membuka peluang riset dan pembelajaran yang lebih aplikatif. “Kerja sama ini tidak hanya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, tetapi juga mempercepat transfer teknologi dan keahlian di bidang survei spasial berbasis LiDAR,” ujar perwakilan PT Asaba dalam sesi pembukaan.

Materi pelatihan meliputi pengenalan antarmuka perangkat lunak, pemrosesan data hasil laser scanning, teknik registrasi point cloud, serta analisis spasial untuk keperluan pemetaan topografi, pertambangan, dan infrastruktur. Peserta terlihat antusias mengikuti sesi demi sesi, mengingat pentingnya penguasaan teknologi ini dalam dunia kerja dan riset. “Pelatihan ini sangat bermanfaat, karena kami bisa langsung praktik menggunakan data real dan perangkat lunak yang dipakai di industri,” ungkap salah satu mahasiswa peserta.

Foto bersama pelatihan Maptek Point Studio

Dengan tersedianya lisensi resmi dari Maptek Point Studio, Departemen Teknik Geodesi UGM berharap dapat memperluas integrasi teknologi ini ke dalam kurikulum, praktikum, dan proyek riset mahasiswa. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi awal dari rangkaian kegiatan pengembangan kapasitas SDM dalam pengolahan data spasial berbasis teknologi tinggi. “Ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kesiapan lulusan menghadapi tantangan industri 4.0 dan kebutuhan geospasial masa depan,” ungkap dosen pembina laboratorium survei dan pemetaan.

GEOLANDSEA 2025-HARI KEDUA: Sinergi Teknologi Geospasial dan Tata Kelola Maritim dalam Menjawab Tantangan Global

Berita Jumat, 14 Februari 2025

Yogyakarta, 13 Februari 2025 – Konferensi Geo-Land-Sea 2025 hari kedua di Yogyakarta mengkristalkan kolaborasi multidisiplin antara kebijakan maritim, inovasi geospasial, dan kecerdasan buatan untuk tata kelola darat-laut terpadu. Dr. Serene Ho dari University of Melbourne membuka diskusi dengan paparan kritis tentang ancaman perubahan iklim di zona pesisir Asia Timur-Pasifik, di mana 64% wilayahnya terancam kenaikan muka air laut. Data lapangan dari 18 negara menunjukkan bahwa hanya 29% program mitigasi yang secara spesifik menyasar adaptasi pesisir, padahal proyeksi kebutuhan lahan untuk adaptasi di kawasan ini mencapai 94 juta hektar, termasuk 12 juta hektar untuk Indonesia. Studi kasus di Delta Mekong (Vietnam) dan Sabah (Malaysia) mengungkap peran digital twin ekosistem mangrove berbasis sensor IoT dan sistem peringatan dini AI yang mampu memprediksi intrusi air asin dengan akurasi 92%. Dr. Ho menegaskan, “Integrasi data satelit resolusi tinggi dengan model hidrodinamika menjadi kunci pembuatan kebijakan adaptasi berbasis bukti.”

Dr Serene Ho memberika materi yang menjadi topik di Geolandsea

Di ranah hukum maritim, Dr. I Made Andi Arsana (UGM) memetakan kompleksitas batas ZEE Indonesia-Vietnam-Philipina di Laut China Selatan melalui visualisasi 3D interaktif. Dengan merujuk Pasal 76 UNCLOS 1982, ia menekankan pentingnya diplomasi berbasis data geospasial untuk mengatasi klaim tumpang-tindih di 7 titik panas geopolitik. “Pemetaan batas maritim harus mempertimbangkan dinamika geologi dasar laut, bukan sekadar koordinat permukaan,” tegasnya. Dr. Zaki Mubarok (KKP) melengkapi dengan analisis kebijakan blue economy, mengungkap bahwa dari 138 regulasi kelautan Indonesia, hanya 4 dokumen yang secara eksplisit terintegrasi dengan SDGs. Kritik tajamnya menyasar praktik sea grabbing oleh korporasi yang mengklaim 1,2 juta hektar perairan Indonesia melalui interpretasi sepihak atas Pasal 33 UUD 1945.

Revolusi teknologi geospasial menjadi poros sesi teknis. Dr. Ruli Andaru (UGM) mempresentasikan perbandingan akurasi empat metode pemetaan survei definisi tinggi (High-Definition Survey/ HDS) untuk pembentukan model urban 3D, yakni: (1) LIDAR, metode ini memiliki presisi dan akurasi geometri paling tinggi dibanding metode lainnya, namun masih terdapat beberapa bagian fasad bangunan yang tidak ter-scan dengan lengkap; (2) Foto verikal unggul di area terbuka dengan efisiensi biaya 40% lebih rendah, lebih efisien, murah, praktis, dan cepat digunakan, namun hasilnya tidak begitu akurat, begitu pula model 3D yang dihasilkannya; (3) SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) menunjukkan hasil yang luar biasa realistis, dimana point cloud scan SLAM mencapai 10 kali lebih rapat dibandingkan hasil LiDAR, namun, data ini sangatlah berat dan hanya mampu scan bagian fasad saja tanpa adanya atap ataupn bagian lain; (4) Foto oblique menghasilkan point cloud yang paling lengkap diantara yang lainnya namun cara dan waktu pengolahannya menjadi sebuah tantangan. Inovasi juga datang dari Dr. Muhammad Imzan bin Hassan (UTM Malaysia) dengan 4D Marine Cadastre – sistem kadaster maritim yang mengintegrasikan data pasang-surut, sedimentasi, dan perubahan garis pantai temporal. “Dengan memadukan data GNSS CORS, batimetri multibeam, dan model Machine Learning, sistem ini mampu memprediksi pergeseran batas laut 5 tahun ke depan dengan kesalahan <1 meter,” paparnya.

Diskusi terbuka antar ahli terkait manajemen darat dan laut di dunia

Kecerdasan buatan dan blockchain menjadi game-changer dalam tata kelola aset maritim. Bagus Imam Darmawan (MAPID) mendemonstrasikan platform AI mereka yang mengolah 700 parameter geospasial – mulai dari kedalaman air, jarak dari pelabuhan, hingga frekuensi badai – untuk memprediksi nilai properti pesisir. “Di Pangandaran, sistem ini membantu pemerintah meningkatkan penerimaan pajak bumi-bangunan laut dari Rp12 miliar ke Rp22 miliar per tahun dengan akurasi 89%,” ungkapnya. Benny Emor (Geosquare) memperkenalkan sistem kadaster digital berbasis blockchain Hyperledger yang mencatat 12.000 transaksi tanah maritim di Kepulauan Riau tanpa insiden pemalsuan. Di sisi infrastruktur, Dedi Atunggal (UGM) meluncurkan aplikasi Positioning Infrastructure Recommender berbasis Android yang menggunakan algoritma klastering untuk merekomendasikan stasiun GNSS terdekat berdasarkan kualitas sinyal, dilengkapi peta akurasi posisi real-time di seluruh Indonesia. Beliau meluncurkan aplikasi Positioning Infrastructure Recommender yang terhubung dengan 258 stasiun GNSS Indonesia, menggunakan algoritma DBSCAN untuk mengklaster kualitas sinyal real-time. “Pengguna di Merauke bisa langsung terhubung ke stasiun CORS terdekat dengan latency <50 ms, mengurangi kesalahan posisi dari 10 meter ke 2 centimeter,” jelasnya.

Foto bersama antar ahli terkait manajemen darat dan laut di dunia

Workshop secara resmi ditutup oleh Ketua Panitia, Dr. I Made Andi Arsana, yang dalam closing remark-nya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pembicara, peserta, serta pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara Geo-Land-SEA 2025. Ia menekankan bahwa diskusi dan pemaparan dalam workshop ini telah membuka wawasan baru serta memperkuat sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan di bidang geospasial dan ekonomi biru. Dr. Andi Arsana juga mengungkapkan harapannya agar kolaborasi yang telah terjalin dalam forum ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berkembang melalui riset, inovasi, dan implementasi kebijakan yang berkelanjutan.

GEOLANDSEA 2025 HARI PERTAMA: Transformasi Digital Geospasial Kunci Integrasi Tata Kelola Darat-Laut

Berita Jumat, 14 Februari 2025

Yogyakarta, 12 Februari 2025 — Departemen Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengawali konferensi internasional Geo-Land-Sea 2025 dengan fokus pada revolusi digital dalam sains data geospasial. Acara yang diikuti 40 peserta luring dan 60 daring ini menghadirkan pakar global untuk menjawab kompleksitas tata ruang terintegrasi di negara kepulauan.

Dekan DTGD UGM, Prof. Selo, dalam sambutannya menegaskan, “Integrasi data darat-laut melalui teknologi mutakhir bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan krusial untuk ketahanan pangan, mitigasi bencana, dan pemerataan pembangunan.” Pernyataan ini diamini Ketua Panitia Dr. I Made Andi Arsana yang menyebut konferensi ini sebagai “laboratorium ide untuk menyinkronkan kebijakan publik dengan inovasi geospasial.”

Puncak acara hari pertama diisi empat keynote speaker internasional. Prof. Walter de Vries dari Technical University of Munich (TUM) memaparkan konsep “Smart Sea Fence” — sistem pemantauan maritim berbasis kecerdasan buatan yang mampu memprediksi perubahan garis pantai secara real-time. “Teknologi ini telah diujicoba di Delta Mekong dan siap diadaptasi untuk pantai Indonesia yang dinamis,” jelasnya.

Pemaparan materi dari Prof Trias Aditya

Prof. Christoph Claramunt dari Naval West France Univ memperkenalkan prototipe “Digital Twin Samudra”, model virtual yang mensimulasikan interaksi arus laut, sedimentasi, dan dampak perubahan iklim. “Laut bukan sekadar hamparan air, tetapi ruang hidup kompleks yang membutuhkan pemodelan multidimensi,” tegasnya. Sementara Prof. Trias Aditya (UGM) mendemonstrasikan sistem kadaster augmented reality (AR) yang memvisualisasikan batas tanah 3D melalui gawai, terobosan yang disebutnya “revolusi partisipatif dalam resolusi sengketa lahan.”
Isu teknis sistem referensi vertikal diangkat Prof. Leni Sophia Heliani melalui “Geoid2020”, standar tinggi terpadu untuk menyelaraskan data topografi darat dan batimetri laut. “Konsistensi referensi geospasial ini krusial untuk infrastruktur strategis seperti tol laut dan tanggul raksasa,” paparnya.

Diskusi sesi siang membahas implementasi industri

Sesi siang menyoroti implementasi industri. Yantisa Akhadi, Data Scientist GoTo, membagikan algoritma K-Means untuk mengoptimasi 45 juta transaksi harian dengan analisis klaster lokasi pengguna. “Akurasi titik layanan meningkat 92% berhasil tekan biaya logistik,” ujarnya. Dr. Rizqi Abdulharis (ITB) melengkapi dengan studi kasus tata kelola terintegrasi 3R (Hak, Pembatasan, Tanggung Jawab) di Kepulauan Maluku.

Acara ditutup dengan ekshibisi teknologi AR untuk pemetaan partisipatif dan gala dinner berbahan seafood berkelanjutan. Hari kedua akan fokus pada kebijakan blue economy dan aplikasi AI dalam valuasi aset maritim, mengusung tema “Governance of Land-Sea Resources & Geospatial Technology”.

Lustrum XIII Teknik Geodesi UGM: Merayakan 65 Tahun dengan Tema “Geodesi Lintas Waktu”

BeasiswaBerita Senin, 11 November 2024

Yogyakarta, 9 November 2024 – Departemen Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Lustrum XIII, menandai 65 tahun perjalanan akademisnya. Acara yang bertajuk “Geodesi Lintas Waktu: Merangkai Kenangan, Menyongsong Inovasi” ini berlangsung meriah di Yogyakarta dan dirancang sebagai ajang reuni akbar serta malam keakraban bagi seluruh keluarga besar alumni Teknik Geodesi UGM.

Acara dibuka pada pukul 16.00 dengan persiapan dan doa bersama oleh seluruh panitia, diiringi penayangan video penyambutan dan para sponsor. Setelah sesi registrasi pukul 17.30, MC profesional, Sdr. Anak Agung Arie, memulai acara dengan sambutan hangat kepada para hadirin, termasuk Ketua Departemen Teknik Geodesi, Ketua KATDESI UGM, serta tamu-tamu kehormatan lainnya. Dengan pembukaan resmi pada pukul 18.30, suasana semakin khidmat saat seluruh hadirin bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan “Hymne Gadjah Mada” yang dipimpin oleh Lisbeth Adventiana Gloria Christi.

Situasi Lustrum XIII di Departemen Teknik Geodesi FT UGM

Sambutan dari berbagai tokoh penting memperkuat makna acara ini. Ketua Panitia Lustrum XIII, Wahyu Widodo, S.T., menekankan tujuan lustrum sebagai upaya mengenang sejarah dan membangun visi masa depan bagi Teknik Geodesi UGM. Ketua KATDESI, Fakhrurrazi, S.T., serta Ketua Departemen Teknik Geodesi, Prof. Ir. Trias Aditya Kurniawan M., S.T., M.Sc., Ph.D., juga menyampaikan harapan agar Teknik Geodesi UGM terus berkembang dan menjadi pilar penting dalam ilmu geospasial di Indonesia. Sebagai simbol syukur dan perayaan, Prof. Trias memimpin prosesi pemotongan tumpeng yang disaksikan seluruh peserta, didampingi oleh Ketua Panitia dan Ketua KATDESI.

Keseruan acara berlanjut dengan sesi doorprize yang menarik perhatian peserta. Sejumlah alumni senior turut hadir di atas panggung untuk mengundi dan membagikan hadiah kepada peserta yang beruntung, yang diikuti dengan foto bersama. Momen istimewa lainnya adalah sesi lelang lukisan karya Ir. Soeprapto, salah satu tokoh penting dalam sejarah Teknik Geodesi UGM. Lukisan ini dilelang untuk mengumpulkan dana beasiswa yang nantinya diserahkan kepada mahasiswa berprestasi. Penawaran tertinggi disambut hangat oleh tamu undangan dan keluarga Ir. Soeprapto yang hadir untuk memberikan sambutan singkat. Beasiswa hasil lelang ini kemudian diberikan kepada sepuluh mahasiswa Teknik Geodesi UGM sebagai dukungan dalam pendidikan mereka.

Penyerahan Beasiswa Katdesi kepada Mahasiswa
Penyerahan Pemenang Lelang Lukisan Dosen Purnakarya (Alm) Ir Soeprapto

Peluncuran kembali Portal Alumni KATDESI menjadi salah satu sorotan penting dalam acara ini. Ketua KATDESI menjelaskan bahwa portal ini adalah inisiatif untuk memperkuat jaringan dan komunikasi antar alumni, baik di dalam maupun luar negeri, serta memberikan platform bagi alumni untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek geospasial. Portal ini diharapkan menjadi wadah bagi alumni untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu geodesi di Indonesia.

Dalam rangkaian acara, cinderamata juga diserahkan kepada Departemen Teknik Geodesi UGM dan pihak sponsor utama, PT Indonesia Pomalaa Industry Park, sebagai apresiasi atas dukungan mereka dalam menyukseskan acara. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengundian hadiah grand prize yang menambah antusiasme peserta. Hadiah utama yang berupa TV 42 inch, perangkat GPS, set autolevel, dan sepeda listrik diberikan kepada peserta yang beruntung.

Konser Band Letto

Puncak hiburan diisi dengan penampilan grup musik Letto, yang membawakan beberapa lagu populer mereka. Penampilan ini membawa suasana keakraban dan nostalgia bagi para peserta yang larut dalam momen kebersamaan. Menjelang akhir acara, MC menutup dengan ucapan terima kasih kepada seluruh sponsor dan tamu undangan yang telah berkontribusi. Setelah acara resmi ditutup, peserta masih disuguhi hiburan dari pemain organ tunggal hingga pukul 22.00.

Acara Lustrum XIII Teknik Geodesi UGM ini menjadi ajang penuh makna yang tidak hanya menghubungkan alumni lintas generasi, tetapi juga memperkuat komitmen Teknik Geodesi UGM untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam ilmu geospasial, menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Ikatan Surveyor Indonesia Adakan Forum Ilmiah Tahunan dan Munas 2024 di Yogyakarta

Berita Senin, 11 November 2024

Yogyakarta, 6 November 2024 – Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) melaksanakan Forum Ilmiah Tahunan (FIT) serta Musyawarah Nasional (Munas) tahun 2024 dengan tajuk “Transformative Intelligence, Shared Prosperity, and Global Sustainability.” Acara ini berlokasi di Yogyakarta dan bertujuan memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam ilmu geospasial guna menghadapi tantangan global menuju pembangunan yang berkelanjutan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pakar, akademisi, dan praktisi dari Indonesia serta internasional yang siap berbagi pengetahuan terkait peran penting surveyor dalam mendukung kemajuan zaman dan teknologi.

Acara FIT ISI 2024 secara resmi dibuka oleh Dirjen Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR) Kementerian ATR/BPN, Ir. Virgo Eresta Jaya, M.Eng.Sc., mewakili Menteri ATR/BPN. Hadir pula Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Sekretaris Daerah DIY sebagai perwakilan Gubernur DIY, serta akademisi dari berbagai institusi pendidikan tinggi. Acara ini semakin semarak dengan partisipasi tamu internasional, seperti Presiden ASEAN Federation of Land Surveying and Geomatic, Shaharuddin Musa, dan Dr. Willem Van Der Muur dari World Bank, yang menambah wawasan global bagi acara tersebut.

Mendorong Revitalisasi Ilmu Geospasial untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ketua Umum ISI, Ibu Viviani Suhar, S.T., dalam sambutannya mengajak para peserta untuk memanfaatkan acara ini sebagai ajang diskusi dan berbagi ide yang dapat mengakselerasi peran geospasial dalam pembangunan berkelanjutan. Ketua Panitia FIT, Ir. Eko Budi Wahyono, M.Si., menekankan pentingnya “transformative intelligence” dalam pembangunan yang berkelanjutan, dengan topik-topik yang meliputi teknik survei lanjut, perencanaan kota pintar, pemantauan lingkungan, manajemen bencana, administrasi lahan, manajemen ruang laut, hingga penerapan kecerdasan buatan dalam analisis data spasial.

Pembukaan FIT ISI 2024 ditandai dengan pemukulan gong oleh Dirjen SPPR, didampingi sejumlah pejabat tinggi, dan diiringi dengan pertunjukan seni tradisional Yogyakarta, yang mengingatkan peserta tentang pentingnya pelestarian budaya di tengah kemajuan teknologi.

Sesi Pleno dan Diskusi Panel

Dalam sesi pleno bertema “Past, Present, and Future of Surveying Profession for Global Sustainability,” moderator Dr. Heri Sutanta, S.T., M.Sc., dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memimpin diskusi dengan pembicara Dr. Willem Van Der Muur (World Bank) dan Prof. Trias Aditya Kurniawan Muhammad, S.T., M.Sc., Ph.D. Sesi ini mengupas sejarah, peran, serta masa depan profesi survei untuk keberlanjutan global.

Sesi pleno kedua, “Land & Infrastructure Information Reliability for Future Sustainability,” dipandu oleh Dr.Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc. dari UGM, menghadirkan Prof. Rohan Bennett (FIG Commission 7) dan Ibu Komang Sri Hartini, S.T., M.Sc. dari Kementerian Pekerjaan Umum RI. Diskusi ini menyoroti pentingnya keandalan data lahan dan infrastruktur untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Pameran Teknologi Geospasial

Di luar diskusi, FIT dan Munas ISI 2024 juga menampilkan pameran teknologi geospasial terkini, dengan partisipasi 34 perusahaan yang memamerkan teknologi terbaru mereka, termasuk sponsor platinum CHCNav dari Cina. Sponsor lainnya termasuk Kementerian ATR/BPN, Leica Indonesia, Hidronav, dan perusahaan teknologi geospasial lainnya. Pameran ini memperlihatkan kontribusi teknologi geospasial dalam memberikan solusi bagi berbagai tantangan masa kini dan masa depan.

Penghargaan dan Penutupan

Acara ini ditutup dengan pemberian penghargaan untuk makalah dan presentasi terbaik serta pembagian door prize bagi peserta. Ketua Panitia FIT dan Munas ISI 2024, Ir. Eko Budi Wahyono, M.Si., mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara ini. “Acara ini adalah wujud nyata komitmen kita dalam memajukan ilmu geospasial dan mendukung solusi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Dengan kehadiran para pemangku kepentingan nasional dan internasional, FIT ISI 2024 menjadi wadah pertukaran pengetahuan yang produktif, memperkuat kolaborasi, dan mendukung masa depan berkelanjutan melalui ilmu dan teknologi geospasial.

Kuliah Umum, “Framework for Effective Land Administration (FELA) and the Roles of Surveyors” bersama Professor Rohan Mark Bennet

BeritaKuliah Umum Senin, 11 November 2024

 Yogyakarta, 08 November 2024 – Departemen Teknik Geodesi (DTGD), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan judul “Framework for Effective Land Administration and the Roles of Surveyors.” Acara yang dilaksanakan di Ruang 3.4, DTGD, berlangsung mulai dari pukul 13.15 hingga 14.45 WIB. Banyak mahasiswa antusias mengikuti Kuliah Umum ini dibuktikan dengan kehadiran lebih dari 100 mahasiswa. Materi Kuliah Umum kali ini dibawakan oleh Prof. Rohan Bennet, Specializing in Geospatial, Cadastral, Surveying and Land Data Science di the Swinburne University of Technology. Prof. Rohan merupakan ahli dalam bidang kadastral, geospasial, dan informasi pertanahan. Beliau banyak terlibat di dalam penelitian dan kolaborasi internasional yang berfokus pada peningkatan sistem administrasi pertanahan, pengelolaan hak milik tanah, dan teknologi infrastruktur informasi geospasial dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Professor Rohan Mark Bennet melakukan presentasi

Kuliah Umum dibuka oleh Bapak Heri Sutanta, S.T., M.Sc., Ph.D., dengan memperkenalkan latar belakang narasumber. Materi dibuka dengan intermezzo dari Prof Rohan terkait bidang kerja yang mahasiswa minati, alasan mengikuti Kuliah Umum, dan cita-cita di masa depan. Selanjutnya, Prof. Rohan menjelaskan hubungan antara ilmu Bisnis, Kewirausahaan, dan Geo-Digitalisation. Hubungan di antara ketiga bidang tadi adalah adanya keterkaitan di dalam memajukan administrasi pertanahan melalui kemajuan teknologi yang ada. Prof. Rohan menyebutkan bahwa di masa depan, lulusan Teknik Geodesi memegang peranan penting di bidang administrasi pertanahan.

“You are the next agent for the future land administration”

Ketika berbicara spesifik terkait survei kadaster, Prof Rohan bercerita bahwa sertifikasi seorang kadaster lebih lama daripada kuliah S1, S2, maupun S3. Sertifikat ini berguna sebagai izin sekaligus rekognisi seorang surveyor kadaster yang dapat diperoleh kurang lebih selama 7 tahun. Selain itu, Prof. Rohan memberikan pengetahuan mengenai kondisi spasial di Australia. Menurut Beliau, administrasi pertanahan di wilayah perkotaan perlu beradaptasi untuk memenuhi tuntutan urbanisasi yang cepat, perubahan ekonomi, dan lingkungan. Prof. Rohan Bennet menyampaikan bahwa peran surveyor sangat penting. Mereka memiliki tanggung jawab di dalam pengumpulan data spasial yang akurat, yang mendukung proses administrasi pertanahan yang efektif. Selain itu, mereka memiliki peran dalam memastikan penggunaan lahan sesuai dengan peraturan, mengurangi konflik kepemilikan, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Presentasi Professor Rohan Mark Bennet di depan kelas

Sebagai penutup, Prof. Rohan mengenalkan mengenai Framework for Effective Land Administration (FELA). FELA merupakan kerangka strategis yang dikembangkan untuk mendukung dan memandu negara dalam membangun sistem administrasi pertanahan yang efektif dan berkelanjutan. FELA bertujuan untuk memfasilitasi akses informasi pertanahan secara adil dan transparans. FELA memiliki rincian 9 jalur strategis yang meliputi Governance, Institutions, and Accountability; Policy and Legal; Financial; Data; Standards; Innovation; Partnerships; Capacity and Education; dan Advocacy  and Awareness. Kerangka ini dikembangkan untuk pencapaian SDGs dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Kuliah Umum, “Land Administration for Achieving SDGs” bersama Dr. Willem van der Muur

BeritaKuliah Umum Senin, 11 November 2024

Yogyakarta, 07 November 2024 – Departemen Teknik Geodesi (DTGD), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan judul, “Land Administration for Achieving SDGs.” Acara yang dilaksanakan di Ruang Sidang 1, DTGD, berlangsung dengan atraktif mulai dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Sebanyak 50 mahasiswa hadir untuk mendengarkan ilmu dari Dr. Willem van der Muur, Senior Land Tenure Specialist di World Bank’s Urban, Resilience and Land Global Practice, yang merupakan alumni dari kampus ternama, yaitu Universiteit van Amsterdam (S1 dan S2) dan Universiteit Leiden (S3). Selain itu, acara juga mendapatkan insight menarik dari Bapak Sigit Widodo, selaku Alumni Teknik Geodesi dan Konsultan di Bank Dunia serta Program Management Advisor unit PPRA  ATR/BPN.

Dr. Willem berbagi wawasan mendalam terkait administrasi pertahanan dan perencanaan tata ruang. Materi berfokus pada pengamatan hak atas tanah masyarakat, pengakuan terhadap hak adat, perencanaan penggunaan lahan dengan mempertimbangkan kondisi iklim, dan inklusi sosial guna menghadapi isu-isu kritis dalam ketahanan sosial dan lingkungan. Sebagai mahasiswa Teknik Geodesi, topik ini merupakan ilmu yang sangat menarik. Mahasiswa sebagai calon penerus bangsa belajar bagaimana menghadapi tantangan dan kondisi pertanahan sesuai nilai-nilai SDGs.

Heri Sutanta, Ph.D, Dr. Williem, dan Sigit Widodo

Kuliah Umum dibuka oleh Bapak Heri Sutanta, S.T., M.Sc., Ph.D., dengan memperkenalkan latar belakang narasumber. Materi dibuka dengan permasalahan dan tujuan dari Organisasi World Bank, khususnya terkait end extreme poverty (menyelesaikan kemiskinan) dan promote shared prosperity (memajukan kesejahteraan bersama). Dari 17 nilai SDGs, tenure security termasuk dalam kategori 1.4.2, woman’s property dalam kategori 5.a, efficient land management and sustainable urbanization (11.3), dan sustainable management of forest (15.2). Dr. Williem mengatakan bahwa pertanahan memiliki peran penting di dalam menyongsong penyelesaian permasalahan iklim sesuai dengan Paris Agreement.

“Land is critical for meeting the Paris Goals and need fully adaptation according to sustainable program”

Permasalahan pertanahan dan hubungannya dengan SDGs bukanlah masalah kecil. Dr Willem menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan ini, World Bank mengajak beberapa stakeholder, seperti ATR/BPN, Kemendagri, BIG, di Indonesia untuk mewujudkan kondisi pertanahan yang lebih baik. Permasalahan seperti sustainable land use, green investment, dan social inclusion masih menjadi gap permasalahan yang perlu diselesaikan. Adapun salah satu solusinya adalah melalui kerjasama dan proses secara bertahap. Program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) merupakan salah satu upaya di dalam menyelesaikan tanah yang belum terdaftar di mana merupakan proses penting di dalam melengkapi data pertanahan/land information di Indonesia.

Situasi kuliah umum dengan Dr. Williem

“Strengthening spatial planning and land tenure security are key to reduce Indonesia’s emission and implement climate change adaptation measures”

  Sebagai penutup perkuliahan umum, Dr. Willem menyampaikan sebuah inisiatif ke depan dalam proyek Integrated Land Administration and Spatial Planning (ILASP) untuk memperkuat administrasi pertahanan dan perencanaan tata ruang di Indonesia. Proyek ini mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menjadikan administrasi pertanahan sebagai landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta memperhatikan ketahanan lingkungan. Kedepannya, ILASP memiliki program untuk Integrated Spatial Planning for Climate Resilience. Program ini berfokus pada perencanaan tata ruang spasial yang terintegrasi untuk memperkuat ketahanan iklim di indonesia. Selain itu, terdapat Large Scale Base Map for Climate Action, yaitu data dengan skala besar membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam menghadapi perubahan iklim. Climate Responsive Land Tenure, di mana tenurial lahan yang responsif terhadap perubahan iklim menjadi kunci dalam perlindungan hak-hak atas masyarakat. Terakhir, Land Information System and Valuation, sistem informasi pertanahan yang terintegrasi dalam mendukung pengelolaan data pertahanan dan evaluasi yang efektif. Melalui teknologi digitalisasi data pertanahan, sistem ini mampu meningkatkan aksesibilitas informasi bagi pengguna.

1234…7

Agenda

Juni 2025
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Mei    

Berita Terakhir

  • Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Genap 2024/2025 di Departemen Teknik Geodesi UGM Berlangsung Tertib dan Luring
  • UGM dan DJPK Kemenkeu Selenggarakan Pelatihan TOT Perhitungan Potensi PBB P2 Berbasis Data Spasial
  • Kuliah Umum Departemen Teknik Geodesi UGM Kupas Tuntas Dunia Hidrografi Bersama Denni Pascasakti
  • UGM Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Hari Minggu, Tegaskan Komitmen pada Nilai Kebangsaan
  • Genius Mercator 2025, Wadah Inovasi Geospasial Mahasiswa Teknik Geodesi UGM
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Geodesi

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
  (+62274) 520226
  geodesi@ugm.ac.id

Direktori

  • Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik UGM
  • Jurnal JGISE

Tautan

  • Jurnal Geodesi
  • Katdesi
  • KMTG
  • Geodeta UGM

Sosial Media

  • Instagram
  • Twiter
  • Facebook
  • Email

Saran dan Masukan

  • Aspirasi UGM

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY