• Tracer Study
  • Portal Civitas Akademik
  • SSO Login
  • 🇺🇸 EN
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Apa itu Teknik Geodesi?
    • Sejarah DTGD
    • Visi dan Misi Departemen
    • Struktur Organisasi
    • Staf Pengajar
    • Staf Tenaga Kependidikan
  • Program Studi
    • Sarjana Teknik Geodesi
    • Magister Teknik Geomatika
    • Doktor Teknik Geomatika
    • International Undergraduate Program of Geodetic Engineering
  • Kemahasiswaan
    • Admisi
    • Organisasi Mahasiswa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Tinggal di Jogja
  • Riset dan Publikasi
    • Kelompok Bidang Keahlian
      • Lab/KBK Survei Keteknikan
      • Lab/KBK Hidrografi
      • Lab/KBK Geodesi Geometri dan Geodesi Fisis
      • Lab/KBK Kadaster dan Teknik Geoinformatika
      • Lab/KBK Teknik Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
    • Penelitian-Pengabdian Masyarakat
    • Jurnal JGISE
    • Konferensi CGISE
    • Geo-Land-SEA 2023
  • Layanan
    • SIJAMU DTGD
    • Safety, Health, and Environment (SHE)
    • Layanan Akademik
    • Perpustakaan Terpadu UGM
    • Layanan TI
    • Fasilitas Pendukung
  • Beranda
  • Berita
  • hal. 3
Arsip:

Berita

Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda Kota Bontang) dalam Kegiatan Penyediaan Data Spasial melalui Lidar UAV

Berita Jumat, 31 Mei 2024

Dalam rangka upgrading dan updating data spasial (data peta) termutkhir di Pemerintah Kota Bontang (Kaltim) dan dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, Pemkot Bontang melalui Bapenda melakukan kerjasama dengan Fakultas Teknik UGM. Kerjasama awal ini meliputi kegiatan pemetaan LiDAR UAV untuk mendapatkan data spasial terkini terhadap obyek pajak (tanah, bangunan, dan obyek pajak lainnya) seluas 10.500 Hektar di wilayah Kota Bontang. Kesepakatan kerjasama ini dituangkan dalam dokumen kerjasama antara Kepala Bapenda, Syahruddin, SE, M.A. M.Eng dengan Dekan FT Prof.Ir. Selo, Ph.D pada 30 Mei 2024 bertempat di Gedung ERIC FT UGM. Sebagai representasi kesepakatan kerjasama ini dilakukan juga penandatanganan kontrak kerja antara Kepala Bapenda dengan Ketua Tim kegiatan, Ir. Ruli Andaru, Ph.D. Hadir dalam acara ini Ketua Departemen T.Geodesi, Prof. Ir. Trias Aditya, Ph.D, beserta tim peneliti lainnya, Dr. Purnama Budi Santosa, Dr. Yulaikhah, dan Dr. Bambang Kun Cahyono. Dari pihak Bapenda Bontang hadir Kepala Bidang pendataan dan pelayanan pendapatan (Syapriansyah, S.Hut), Kepala Dinas Perkimtan (Drs. Usman, M.Pd) beserta tim dari Badan Pengembangan Riset Inovasi Daerah, dan dinas PUPR Kota Bontang. 

Dalam sambutannya Dekan FT UGM menyambut baik kerjasama ini dan harapannya kerjasama bentuk lain juga dapat diinisiasi seperti kerjasama bagi SDM di Pemkot Bontang untuk studi lanjut di prodi Magister/Doktor di FT. Ketua Departemen T. Geodesi, Prof. Trias dalam paparannya menegaskan bahwa data Lidar ini menjadi data spasial yang valuable dan bisa digunakan untuk supporting pengelolaan perpajakan, perhubungan, pertanahan dan bidang lain melalui representasi virtual digital twin dan smart city. Menyambung hal ini, Syahruddin, M.A, menyambut baik ide dan gagasan ini dan akan melanjutkan kerjasama ini dan tidak terbatas pada kegiatan akuisisi Lidar saja. Dihubungi di sela-sela acara ini, ketua tim kegiatan, Ruli Andaru, Ph.D menegaskan bahwa data spasial hasil akuisisi Lidar (peta orthophoto, peta Digital Surface Model (DSM), peta Digital Terrain Model (DTM), dan data 3d point clouds) mampu digunakan untuk mengupdate peta dasar eksisting dan untuk pembuatan peta model kota tiga dimensi sebagai sarana optimalisasi pajak guna meningkatkan Pendapatan Asli  Daerah (PAD) dalam  upaya mencapai pembangunan yang  berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. “Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 bulan dan tim lapangan akan segera dikirim ke lokasi untuk survey pendahuluan dan mengurus ijin penerbangan”, tutur Ruli. 

Workshop Inovatif: Pencerdasan AI dan Penggunaan Geo-CARTA untuk Transformasi Data Spasial di Indonesia

Berita Senin, 6 Mei 2024

Departemen Teknik Geodesi bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Badan Pertanahan Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional menyelenggarakan kegiatan Workshop “Pencerdasan AI dan dan Penggunaan Geo-CARTA untuk deteksi tapak bangunan, ekstraksi ground dan pembuatan model 3D bangunan LOD1”. Workshop diselenggarakan pada 6-10 Mei 2024 bertempat di Grand Melia Hotel, Jakarta. Sebanyak 35 peserta workshop dari Kementerian ATR/BPN pada direktorat Pengukuran & Pemetaan Kadastral, Direktorat Survey dan Pemetaan tematik, Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Dasar Pertanahan dan Ruang, Sekretariat Dirjen SPPR, dan MASKI mengikuti kegiatan workshop yang mencakup materi kecerdasan buatan, pengenalan aplikasi Geo-CARTA, dan praktik penggunaan AI untuk deteksi tapak bangunan, ekstraksi ground dan pembuatan model 3D bangunan LOD1 secara otomatis dengan aplikasi Geo-CARTA.

Workshop dibuka oleh Direktur Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, Ir. Yuli Mardiyono, M.Eng.Sc. Dalam pembukaannya Yuli Mardiyono menegaskan bahwa kebutuhan AI saat ini sangat diperlukan untuk membantu prosesing data spasial untuk kadaster, utamanya untuk meningkatkan kualitas data 3D kadaster di Indonesia. Materi pertama workshop disampaikan oleh Ketua Departemen Teknik Geodesi FT UGM, Prof. Ir. Trias Aditya, Ph.D dengan tema “Pemanfaatan AI untuk kadaster Indonesia”. Dalam paparannya Prof. Trias menjelaskan bahwa aplikasi Geo-CARTA adalah aplikasi hasil develop tim Geo-AI Departemen Teknik Geodesi FT UGM sebagai output kegiatan pilot project Geo-AI dengan Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang. Ketua tim Geo-CARTA ini adalah Dosen Departemen Teknik Geodesi, Ir. Ruli Andaru, Ph.D dibantu tim peneliti lain; Dr. Purnama Budi Santosa, Dr. Yulaikhah, Dr. Bambang Kun Cahyono, dan Dr. Harintaka. Dihubungi di tempat workshop, Ketua Tim Geo-AI (Geo-CARTA), Ruli Andaru, Ph.D mengatakan bahwa Geo-CARTA adalah tool/single interface berbasis AI dimana memiliki 4 fitur utama yaitu, deteksi tapak bangunan, klasifikasi point clouds (ground extraction), editing tapak bangunan, dan pembentukan model 3D bangunan dalam LOD1. “Dengan aplikasi Geo-CARTA, kita bisa membuat model 3D bangunan dalam LOD1 secara fully otomatis, dengan input data adalah orthophoto dan dense clouds hasil pemetaan UAV baik itu UAV fotogrametri maupun Lidar”, tutur Ruli. Kelebihan lain Geo-CARTA adalah trained model AI nya bisa diupdate sepanjang waktu sehingga lebih optimal untuk dipakai di wilayah Indonesia yang berbeda-beda tipe bangunan maupun tutupan lahannya. Materi workshop juga meliputi prosedur pembuatan “trained model” atau dalam bahasa sederhananya adalah “mencerdaskan AI” dengan menambah training sampel lain di beberapa wilayah di Indonesia.

Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto, melakukan Kunjungan ke Departemen Teknik Geodesi UGM

Berita Senin, 19 Februari 2024

Yogyakarta, 17 Februari 2024 – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Bapak Marsekal TNI (Purn) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P., melakukan kunjungan resmi ke Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah menyampaikan pidato ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) dalam rangka Dies Natalis FT UGM ke-78 dengan judul “Integrasi Pertanahan dan Tata Ruang dalam Upaya Perlambatan Entropi sebagai Pengejawantahan Falsafah Memayu Hayuning Bawana” . 

Dalam kunjungannya, Menteri Hadi Tjahjanto ditemani oleh Prof. Trias Aditya selaku Ketua Departemen Teknik Geodesi dan disambut oleh dosen dan mahasiswa Teknik Geodesi. Rombongan kemudian  menuju laboratorium Survei dan Pemetaan Teknik Geodesi, di mana mereka diberi penjelasan oleh Prof. Trias Aditya tentang peralatan geodetik terdahulu sampai dengan terkini yang pernah digunakan dalam penelitian dan pengajaran di departemen tersebut.

“Sinergi dan kolaborasi antara keilmuan dan praktisi menjadi kunci menyelesaikan permasalahan pertanahan dan tata ruang untuk kualitas hidup yang berkelanjutan,” ujar Menteri Hadi Tjahjanto.

Selama kunjungan, Menteri Hadi Tjahjanto juga berdiskusi dengan dosen tentang perkembangan terkini dalam bidang teknik geodesi serta potensi untuk membahas isu dan informasi terkini terkait pemecahan masalah pada bidang pertanahan di Indonesia.

Beberapa topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain:

  1. Pemanfaatan teknologi geospasial untuk mendukung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
  2. Pengembangan aplikasi pertanahan berbasis digital
  3. Peningkatan kualitas data dan informasi pertanahan
  4. Penataan ruang yang berkelanjutan

Kunjungan Menteri Hadi Tjahjanto ke Departemen Teknik Geodesi UGM diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam meningkatkan kemajuan bidang teknik geodesi serta memberikan dampak positif dalam pembangunan sektor pertanahan dan tata ruang di Indonesia.

Menguji Keefektifan LiDAR (UAV) dan Alat Pencitraan dalam Konstruksi Pipa

Berita Senin, 23 Oktober 2023

Nusa Dua, Bali – Dalam upaya untuk terus meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pemetaan pipa dalam tanah, Nurrohmat Widjajanti dan Febrian Fitryanik Susanta dari Universitas Gadjah Mada (UGM), bersama dengan PT. TERRA DATA PERSADA dan PT. GEO DIPA ENERGI UNIT 1 Dieng, berkolaborasi dalam proyek “LiDAR (UAV) and Imaging Tool Testing for Pipeline Construction.” Presentasi ini telah dibawakan pada acara Geomatics Community of Practice yang diadakan oleh Energy Operating Companies and Services, Indonesia-Malaysia Chapter.

Proyek ini mencoba mengatasi sejumlah kendala dan tantangan dalam pemetaan pipa bawah tanah, yang meliputi:

  1. Ketidaktersediaan Dokumen Pendukung: Sebagian besar pipa dalam tanah tidak memiliki dokumentasi kertas atau digital yang memadai, yang membuat manajemen operasi sulit.
  2. Pembenahan Aset yang Sudah Tua: Pipa yang sudah ada sejak lama memerlukan pemeliharaan dan pembenahan agar tetap berfungsi dengan baik.
  3. Masalah Teknis dan Sosial: Tantangan teknis dan dampak sosial dapat mengganggu fungsi dan keberlanjutan operasi pipa.
  4. Kepekaan Sosial: Kehadiran perusahaan dan rencana pengembangannya bisa menjadi kontroversi di masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan ini, proyek ini memanfaatkan teknologi sebagai solusi. Di antara teknologi yang diuji adalah LiDAR (UAV), Ground Penetrating Radar (GPR), Imaging View, dan pemindaian laser terrestrial (TLS). LiDAR (UAV) memungkinkan akuisisi data serentak dalam bentuk titik awan yang mencakup tanah, jaringan pipa, pipa penyangga, dan semua objek di sepanjang Right of Way (RoW). Hasil dari teknologi ini mencakup peta topografi, panjang & penampang melintang, dan model 3D pipa. Sedangkan, Ground Penetrating Radar (GPR) digunakan untuk menentukan posisi, kedalaman, dan dimensi pipa bawah tanah, mengisi segmen pipa bawah tanah, dengan penetrasi maksimum hingga 50 meter. Kemudian Imaging View, mirip dengan Google Street View, memungkinkan pengukuran dimensi objek yang langsung diintegrasikan ke dalam basis data GIS. Peralatan pencitraan dapat ditempatkan di berbagai kendaraan atau dipegang oleh tangan tergantung pada medan. Terakhir yaitu Pemindaian laser terestrial (TLS) yang digunakan untuk pemodelan pipa 3D tanpa perlu kontak langsung dengan pipa berbahaya. Hasilnya termasuk model pipa 3D dan manajemen aset sistem informasi.

Proyek ini menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk pemetaan pipa dalam tanah dengan memanfaatkan keuntungan teknologi UAV, GPR, imaging, dan pemindaian laser terrestrial. Dengan kerja sama yang kuat antara akademisi dan perusahaan, diharapkan perbaikan yang signifikan dalam efisiensi dan ketepatan dalam konstruksi dan pemeliharaan pipa.

Kolaborasi Geomatika di IOGP Summit INDONESIA 2023: Restorasi Kompleks Langsa Melalui Visualisasi 3D Data Geospasial dan Fasilitas Subsea yang Ada

Berita Jumat, 20 Oktober 2023

Nusa Dua, Bali – Pada IOGP Summit INDONESIA 2023, para ahli dari berbagai latar belakang yang terdiri dari akademisi, perwakilan industri, dan perusahaan energi terkemuka, bergabung untuk membahas inovasi terkini dalam bidang geomatika yang berkontribusi pada upaya restorasi Kompleks Langsa. Pada konferensi ini, Pachira Eizza Paramitha dari ESRI Indonesia dan Dharu Sunarnyoto dari SEASCAPE memimpin presentasi tentang “Geomatics Contribution to Langsa Complex Restoration Program: 3D Visualization of Subsurface Geospatial Data and Existing Subsea Facilities.”

Pertemuan ini juga menampilkan kehadiran Nurrohmat Widjajanti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Silfianita Sari dari Pertamina Hulu Energi, dan Andika Rizal Bahlefi dari Pertamina Hulu Energi. Mereka bergabung dalam upaya kolaboratif yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan di Kompleks Langsa, yaitu ketika seluruh operasi sumur di Langsa terhenti akibat perlu dilakukannya perbaikan pada FPSO dan docking di Galangan Kapal.

Kondisi darurat pada bulan Oktober 2021 yang dipicu oleh kemungkinan kebocoran pada flexible hose dan grease port di sumur Langsa H4 menjadi pemicu utama kolaborasi ini. Saat itu, sumur Langsa H4 hanya memiliki satu Barriers (external atau secondary barrier), sementara internal/primary well barrier belum tervalidasi. Selain itu, sumur-sumur eksisting lainnya juga beroperasi dalam posisi shut-in dengan data pendukung yang terbatas.

Langsa Complex Restoration Program sendiri terbagi menjadi tiga tahap, dengan implementasi pertama melibatkan Inspeksi ROV dan Survei Situs menggunakan teknologi Multibeam Echo Sounder (MBES) dan Sidescan Sonar Survey (SSS). Langkah selanjutnya melibatkan visualisasi 3D menggunakan aplikasi Geographical Information System (GIS) dan beberapa aplikasi lainnya. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari program restorasi ini termasuk ketidakpastian informasi sebelumnya terkait dengan parameter geodetik, kurang lengkapnya data survei as-built, dan kebutuhan akan survei tambahan di beberapa area yang menunjukkan indikasi awal ‘gas dangkal’. Pihak terlibat juga perlu menjalankan kampanye lepas pantai agar program restorasi lapangan berjalan lebih efisien. Sedangkan keuntungan dari Langsa Complex Restoration Program adalah menyediakan banyak pilihan untuk memvisualisasikan data bawah permukaan, memungkinkan “Opportunity for Improvement” yang bekerja sama dengan kontraktor survei, dan penerapan Manajemen Data Bawah Laut dengan Seabed Survey Data Model (SSDM) yang menjadi salah satu hasil yang komprehensif di Indonesia.

Pertemuan di IOGP Summit INDONESIA 2023 menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan memajukan kolaborasi antara industri dan akademik dalam mengatasi tantangan di Kompleks Langsa, sekaligus memperkuat peran geomatika dalam mendukung proyek-proyek restorasi yang mendatang.

Seminar HANTARU 2023: Membahas Peran Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang untuk Pembangunan Agraria Berkelanjutan

Berita Minggu, 17 September 2023

Bandung, 13 September 2023 – Pada Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU) Tahun 2023, Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang menggelar Seminar dan Diskusi Nasional dengan tema “Peran dan Tantangan Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang Terintegrasi menuju Pembangunan Agraria Berkelanjutan.” Acara ini diadakan di Hotel InterContinental Bandung.

Acara tersebut menampilkan salah dua narasumber yang berpengalaman dari bidang akademik dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Trias Aditya Kurniawan dan Nurrohmat Widjajanti,Ph.D, yang berbicara tentang isu-isu penting dalam bidang pertanahan dan informasi geospasial. Prof. Trias Aditya Kurniawan membahas “Urgensi 3D Cadaster dalam Perencanaan Pembangunan dan Perencanaan Pengadaan Tanah,” menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam tentang konsep cadaster 3D dalam perencanaan pembangunan dan pengadaan tanah. Penerapan 3D Cadaster diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengembangan lahan. Sementara itu, Nurrohmat Widjajanti,Ph.D, berbicara tentang “Peningkatan Data Spasial Kadastral Menuju Indonesia Lengkap 2025 dalam Mewujudkan Digital Twin.” Beliau menyoroti pentingnya data spasial kadastral yang lebih baik untuk mencapai visi Indonesia Lengkap 2025, di mana integrasi data spasial akan membantu membangun model digital twin yang akurat dan berguna.

Acara HANTARU 2023 memberikan platform bagi para pemangku kebijakan, profesional, dan akademisi di bidang pertanahan dan geospasial untuk berdiskusi tentang peran informasi geospasial tematik dalam mendukung pembangunan agraria berkelanjutan di Indonesia. Melalui diskusi ini, diharapkan akan muncul pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan peluang di bidang ini.

Geo-Land-SEA 2023 South East Asia Workshop on Geodetic Data Sciences, Geoinformatics and Land Administration Supported by FIG, TUM Global Incentive Fund and UGM

BeritaKegiatan MahasiswaPenelitian Selasa, 14 Februari 2023

Department of Geodetic Engineering, in collaboration with the Chair of Land Management, Technical University of Munich (TUM), hosted a South East Asia Workshop on Geodetic Data Sciences, Geoinformatics, and Land Administration from 8 to the 9th of February 2023. The event was held in The Department of Geodetic Engineering Campus in a hybrid mode, with most speakers physically attending. The morning session of the first day featured Dr.rer.nat. Sumaryono (Center for Geospatial Information Standardization and Institution, BIG), Ketut Ary Sucaya, M.Sc. (Data Center Ministry of Agrarian and Spatial Affair/National Land Agency), Prof. Walter de Vries (Department of Aerospace and Geodesy, TUM), Dr. Filip Biljecki (Urban Analytics Lab, National University of Singapore), Prof. Hj. Ismail Omar (Universiti Geomatika Malaysia) and Prof. Trias Aditya (Department of Geodetic Engineering, UGM). The session was moderated by Dr. I Made Andi Arsana from UGM. The topics discussed in the session ranged from challenges and roles for sciences and practices related to geodesy/geodetic engineering and land administration for urban dynamics, services and digitalization of land administration, mixed reality approaches for cadastral survey, land management, land consolidation, and required surveyor/geodetic learning outcomes to embrace mutual recognition agreement in South East Asia level for surveyor profession. The event was opened officially by the Vice Dean for Cooperation, Research, and Community Services of the faculty of Engineering, Dr. Ali Awaludin.

     

The afternoon session was divided into three parallel sessions—two parallel presentation sessions from workshop participants and one industry-university collaboration session. The parallel sessions discussed both paper presentations related to two themes: geodetic data sciences and land administration from national universities with geomatics/geodesy/land administration study programs, including presenters from UGM, ITB, ITN, and others. The third session was followed by representative academicians from ITB (Dr. Poerbandono, Dr. Riqqi, Dr. Wiwin), UGM, UPN (Ir. Ediyanto), and respected professionals from the Association of Indonesian Surveyors (ISI), the Geospatial Information Agency (BIG), and representatives industries from Adaro Land and Petronas. The discussion focused on challenges for embracing ASEAN’s MRA on the surveyor profession and plans to strengthen both industrial capacity and academic competencies in the field of survey and mapping.

The second day continued with identifying strategies and solutions to establish the Association of Study Programs in Surveying/Geomatics/Geodetic Engineering. The second day was attended by more representatives from Indonesian Department/Study Programs with Surveying/Geomatics/Geodetic Engineering study programs. The Head of the Department of Geomatics Engineering from ITS (Dr. Danar Guruh) and the head of the Department of Geodetic Engineering from UNDIP (Dr. Yudho) attended the session. The session recommended the establishment of an Association of Study Programs in Geomatic/Geodetic/Surveying Engineering in Indonesia. The session also discussed the alternatives for establishing Surveyor Profession School in collaboration with Professional Association and the Regulator. The session also agreed to open up more possibilities to develop a network of research in Geodetic/Geomatics Engineering for aiming scientific publication increases involving geomatics/geodetic engineering academicians in Indonesia with TUM.

After the workshop on the 10th of February, Dr. Filip Biljecki shared his research experiences to undergraduates and graduates student at Geodetic/Geomatics Engineering in UGM. The students were attending the lecture with high enthuasism about exploring the research areas and topics Dr. Filip presented. Meanwhile, Prof. Walter met with prospective students and shared information about pursuing a doctoral degree at the Technical University of Munich.

Guru Besar Pertama Teknik Geodesi UGM, Profesor Trias Aditya

Berita Kamis, 19 Januari 2023

Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM didirikan pada tahun 1959. Tanggal 17 Januari 2023 merupakan hari yang bersejarah bagi Departemen Teknik Geodesi, karena salah satu dosen yaitu Prof. Ir. Trias Aditya Kurniawan Muhammad, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU, secara resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar pertama di Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM. Pada pidato pengukuhan, Prof. Trias Aditya mempunyai tema Interoperabilitas dan Usabilitas Peta Kolaboratif dalam Memajukan Infrastruktur Informasi Geospasial sebagai Fondasi Pengambilan Keputusan dan Pembangunan Pengetahuan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.  Pidato dari Prof. Trias Aditya menggunakan frase tujuan pembangunan PBB karena termotivasi oleh komitmen federasi dunia, organisasi insinyur, dan federasi surveyor internasional untuk berkontribusi dalam pencapaian PBB. Salah satu yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ketidaktahuan kalangan umum tentang geodesi. Pada kalangan umum, Teknik Geodesi merupakan bidang profesi yang tidak popular dan sangat asing, serta terlihat hanya berfokus pada pekerjaan pengukuran dan pemetaan atau menjadi peran pelengkap bagi jasa keteknikan dan lingkungan lainnya. Teknik Geodesi yang sebenarnya adalah salah satu ilmu pengetahuan tua yang sangat relevan bagi peradaban dan kemanusiaan di masa kini.  Geodesi dapat digolongkan menjadi dua cabang yaitu geodesi tinggi (penentuan posisi teliti) dan geodesi praktis atau teknik (semua praktik survei dan pemetaan di udara, darat, dan laut praktis dan keteknikan). Beliau juga menyampaikan bahwa seiring pesatnya perkembangan teknologi komputer, evolusi web dan penerapan bidang kajian teknik geodesi untuk keperluan teknis dan kemanusiaan, diperluas dengan istilah Teknik Geomatika. Teknik Geomatika berfokus pada pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, analisis, dan diseminasi, serta penyajian data geospasial dengan basis kompetensi survei pemetaan dengan dukungan teknologi informasi.  Salah satu yang menjadi perhatian khusus dalam pidato pengukuhan guru besar Prof. Trias adalah mengenai kualitas data hasil kerja kolaboratif, seperti Open Street Map (OSM). OSM yang didirikan sejak tahun 2004, menyajikan peta gratis seluruh dunia dan merepresentasikan fitur alami lingkungan terbangun. Di Indonesia, OSM mulai diperkenalkan secara masih pada tahun 2010. Tim Departemen Teknik Geodesi dan HOT (Humanitarian OpenStreetMap Team) berkeliling ke enam provinsi yang paling beresiko di Indonesia untuk mengenalkan OSM, QGIS, dan InaSAFE. InaSAFE merupakan sebuah plugin pada piranti QGIS yang berfungsi untuk menghitung dampak bencana alam.  Pada praktiknya, Tim Departemen Teknik Geodesi UGM juga melakukan evaluasi terhadap kualitas geometri dan atribut terhadap data OSM di 5 kota dan 1 kabupaten di Indonesia. Dari hasil evaluasi tersebut tidak didapatkan perbedaan kualitas yang signifikan jika dibandingkan dengan peta dasar skala 1:5000. Kolaborasi antara Tim Departemen Teknik Geodesi UGM bersama dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional DIY dan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman pasca letusan Gunung Merapi pada tahun 2010, menghasilkan peta kolaboratif yang diadopsi untuk penerbitan sertifikat melalui konsolidasi tanah terhadap 1687 bidang tanah yang terdampak letusan. Peta kolaboratif tersebut disusun berdasarkan data berbasis teknologi foto udara dan LiDAR. Hal ini menunjukkan bahwa peta kolaboratif dapat diciptakan dengan memperhatikan kualitas data dan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah dan partisipasi masyarakat. Namun saat ini peta kolaboratif hasil partisipasi masyarakat sering tidak terserap dan tidak sampai ke pemerintah dan interoperabilitas data geospasial dalam sebuah lembaga masih menjadi tantangan dan bukanlah hal yang mudah. Atas dasar hal tersebut, Prof. Trias menyinggung pentingnya Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG). IIG diharapkan dapat menjadi meta data dalam mendukung kebijakan satu peta yang dicanangkan oleh pemerintah yang akan mendukung peta dengan kualitas geometri dan atribut yang baik dan kolaborasi antar berbagai lembaga dan masyarakat. Pada bagian akhir pidato, Prof. Trias menyampaikan ucapan terima kasih pada berbagai pihak, termasuk guru dan pendahulu yang selalu mendukung dan memotivasi beliau, sehingga dapat mencapai gelar guru besar sekaligus menjadi guru besar pertama di Departemen Teknik Geodesi UGM. Beliau berkata, “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Ketua Departemen sekaligus juga guru-guru saya yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada saya untuk bekerja dengan dedikasi semenjak saya masuk menjadi Dosen di Teknik Geodesi”. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan di lingkungan Teknik Geodesi UGM, “Saya pun berterima kasih atas bimbingan dan dukungan semua senior, rekan pengurus, kepala laboratorium, serta kolega dan teman-teman dosen pada departemen yang saya banggakan”.

Guru Besar Pertama Teknik Geodesi UGM, Profesor Trias Aditya

Berita Kamis, 19 Januari 2023

Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM didirikan pada tahun 1959. Tanggal 17 Januari 2023 merupakan hari yang bersejarah bagi Departemen Teknik Geodesi, karena salah satu dosen yaitu Prof. Ir. Trias Aditya Kurniawan Muhammad, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU, secara resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar pertama di Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM. Pada pidato pengukuhan, Prof. Trias Aditya mempunyai tema Interoperabilitas dan Usabilitas Peta Kolaboratif dalam Memajukan Infrastruktur Informasi Geospasial sebagai Fondasi Pengambilan Keputusan dan Pembangunan Pengetahuan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Pidato dari Prof. Trias Aditya menggunakan frase tujuan pembangunan PBB karena termotivasi oleh komitmen federasi dunia, organisasi insinyur, dan federasi surveyor internasional untuk berkontribusi dalam pencapaian PBB. Salah satu yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ketidaktahuan kalangan umum tentang geodesi. Pada kalangan umum, Teknik Geodesi merupakan bidang profesi yang tidak popular dan sangat asing, serta terlihat hanya berfokus pada pekerjaan pengukuran dan pemetaan atau menjadi peran pelengkap bagi jasa keteknikan dan lingkungan lainnya. Teknik Geodesi yang sebenarnya adalah salah satu ilmu pengetahuan tua yang sangat relevan bagi peradaban dan kemanusiaan di masa kini.

Geodesi dapat digolongkan menjadi dua cabang yaitu geodesi tinggi (penentuan posisi teliti) dan geodesi praktis atau teknik (semua praktik survei dan pemetaan di udara, darat, dan laut praktis dan keteknikan). Beliau juga menyampaikan bahwa seiring pesatnya perkembangan teknologi komputer, evolusi web dan penerapan bidang kajian teknik geodesi untuk keperluan teknis dan kemanusiaan, diperluas dengan istilah Teknik Geomatika. Teknik Geomatika berfokus pada pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, analisis, dan diseminasi, serta penyajian data geospasial dengan basis kompetensi survei pemetaan dengan dukungan teknologi informasi.

Salah satu yang menjadi perhatian khusus dalam pidato pengukuhan guru besar Prof. Trias adalah mengenai kualitas data hasil kerja kolaboratif, seperti Open Street Map (OSM). OSM yang didirikan sejak tahun 2004, menyajikan peta gratis seluruh dunia dan merepresentasikan fitur alami lingkungan terbangun. Di Indonesia, OSM mulai diperkenalkan secara masih pada tahun 2010. Tim Departemen Teknik Geodesi dan HOT (Humanitarian OpenStreetMap Team) berkeliling ke enam provinsi yang paling beresiko di Indonesia untuk mengenalkan OSM, QGIS, dan InaSAFE. InaSAFE merupakan sebuah plugin pada piranti QGIS yang berfungsi untuk menghitung dampak bencana alam.

Pada praktiknya, Tim Departemen Teknik Geodesi UGM juga melakukan evaluasi terhadap kualitas geometri dan atribut terhadap data OSM di 5 kota dan 1 kabupaten di Indonesia. Dari hasil evaluasi tersebut tidak didapatkan perbedaan kualitas yang signifikan jika dibandingkan dengan peta dasar skala 1:5000. Kolaborasi antara Tim Departemen Teknik Geodesi UGM bersama dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional DIY dan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman pasca letusan Gunung Merapi pada tahun 2010, menghasilkan peta kolaboratif yang diadopsi untuk penerbitan sertifikat melalui konsolidasi tanah terhadap 1687 bidang tanah yang terdampak letusan. Peta kolaboratif tersebut disusun berdasarkan data berbasis teknologi foto udara dan LiDAR. Hal ini menunjukkan bahwa peta kolaboratif dapat diciptakan dengan memperhatikan kualitas data dan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah dan partisipasi masyarakat. Namun saat ini peta kolaboratif hasil partisipasi masyarakat sering tidak terserap dan tidak sampai ke pemerintah dan interoperabilitas data geospasial dalam sebuah lembaga masih menjadi tantangan dan bukanlah hal yang mudah. Atas dasar hal tersebut, Prof. Trias menyinggung pentingnya Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG). IIG diharapkan dapat menjadi meta data dalam mendukung kebijakan satu peta yang dicanangkan oleh pemerintah yang akan mendukung peta dengan kualitas geometri dan atribut yang baik dan kolaborasi antar berbagai lembaga dan masyarakat.

Pada bagian akhir pidato, Prof. Trias menyampaikan ucapan terima kasih pada berbagai pihak, termasuk guru dan pendahulu yang selalu mendukung dan memotivasi beliau, sehingga dapat mencapai gelar guru besar sekaligus menjadi guru besar pertama di Departemen Teknik Geodesi UGM. Beliau berkata, “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Ketua Departemen sekaligus juga guru-guru saya yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada saya untuk bekerja dengan dedikasi semenjak saya masuk menjadi Dosen di Teknik Geodesi”. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan di lingkungan Teknik Geodesi UGM, “Saya pun berterima kasih atas bimbingan dan dukungan semua senior, rekan pengurus, kepala laboratorium, serta kolega dan teman-teman dosen pada departemen yang saya banggakan”. 

SARASEHAN PROFESI GEODESI “Mengulas Potensi Geodesi yang Terdeformasi”

BeritaUncategorized Jumat, 16 September 2022

Pada tanggal 10 September 2022, Departemen Teknik Geodesi UGM bekerja sama dengan Keluarga Alumni Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (KATDESI) telah menyelenggarakan acara Sarasehan Profesi Geodesi dengan tema “Mengulas Potensi Geodesi yang Terdeformasi”. Acara ini merupakan rangkaian acara yang sama dengan Workshop yang diadakan di hari sebelumnya yang diselenggarakan oleh Alumni Teknik Geodesi UGM dengan tema besar #OjoWediBalikKampus. Sebelum acara Sarasehan Profesi Geodesi dimulai, acara didahului dengan kegiatan jalan sehat. Rangkaian acara ini diikuti oleh sekitar 135 alumni dari berbagai angkatan.

Acara Sarasehan dibuka dengan sambutan dari Tri Wibisono, S.T., M.T. selaku ketua dari KATDESI dan Ir. Trias Aditya Kurniawan M., S.T., M.Sc., Ph.D., IPU. selaku Ketua Departemen Teknik Geodesi UGM. Setelah acara dibuka, dilanjutkan sesi diskusi yang dimoderatori oleh Fakhrurrazi, S.T., Direktur PT Mustika Paruh Anggan, dan dihadiri oleh 6 pembicara hebat dari Alumni Teknik Geodesi yang mengulas potensi geodesi yang terdeformasi.

Pembicara pertama adalah Ir. Mokh. Zaim Nurhidayat, S.T. (Alumni 1996) Direktur Adaro Land Pillar, PT Adaro Energy Indonesia Tbk yang membahas tentang potensi geodesi dalam deformasi. Pembicara kedua adalah Dr. Lilik Kurniawan, S.T., M.Si. (Alumni 1990) Sekretaris Utama BNPB yang membahas tentang cara mengubah dan membuat Teknik Geodesi lebih baik lagi serta arah aplikasi Teknik Geodesi kedepannya. Pembicara ketiga adalah Iwan Gunawan, Ph.D. (Alumni 1980) Sr. Natural Resources Management Specialist at The World Bank yang membahas tentang bagaimana kita sebagai seorang geodet harus memahami dan menyiapkan geodesi kedepannya. Pembicara keempat adalah Ir. Trias Aditya Kurniawan M., S.T., M.Sc., Ph.D., IPU. (Alumni 1993) Ketua Departemen Teknik Geodesi UGM yang membahas tentang cara meningkatkan kompetensi geodesi disamping adanya banyak universitas negeri maupun swasta yang membuka Prodi S1 Teknik Geodesi baru dan bagaimana alumni dapat memfasilitasi mahasiswa dan lulusan baru untuk dunia kerja. Pembicara kelima adalah Nimas Hayu Merlina Anggarini, S.T. (Alumni 2010), Presales Specialist at Hexagon Safety, Infrastructure & Geospatial, yang membahas terkait skills yang diperlukan sebagai seorang lulusan geodesi. Pembicara terakhir adalah Ir Gabriel Triwibawa, M.Eng.Sc. (Alumni 1983) Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN yang membahas tentang potensi kerja juru ukur yang tidak akan hilang dan bagaimana tata ruang kemudian dapat menggambarkan masa depan.

Kegiatan Sarasehan ini juga diikuti oleh sesi diskusi aktif dari para peserta dengan pembicara. Salah satu poin diskusi adalah mengenai potensi geodesi yang terpinggirkan karena adanya kemajuan teknologi seperti Terrestrial Laser Scanner yang dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja sehingga banyak lulusan geodesi yang menganggur atau mendatangi ke proyek PTSL yang diadakan pemerintah. Dengan demikian, menurut Iwan Gunawan, Ph.D. (Alumni 1980) seorang geodet perlu menyiapkan diri dan adaptasi dengan adanya perkembangan teknologi sehingga industri bidang geodesi tetap tumbuh. Kemudian, Christianto (Geodesi 2020) berpendapat dari diskusi kali ini dapat disimpulkan bahwa potensi geodesi di dunia kerja tidak semudah yang dibayangkan. Untuk bisa survive dan membuat bidang karir yang lebih baik juga perlu menguasai dan mempelajari bidang lain selain bidang geodesi. Selanjutnya, acara ini ditutup pada pukul 11.30 WIB dan diikuti dengan sesi foto bersama.

123456

Agenda

Mei 2025
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    

Berita Terakhir

  • Kunjungan Tim Jurnalis FT UGM ke TVRI Yogyakarta: Belajar Langsung Dunia Jurnalistik dan Penyiaran
  • Prof. Leni Sophia Heliani dari UGM Jadi Narasumber Sosialisasi Instrumen Akreditasi Baru di Medan
  • Dosen Teknik Geodesi UGM Ikuti Sertifikasi Ulang Asesor Kompetensi di Jakarta
  • UGM Kukuhkan Prof. Harintaka sebagai Guru Besar di Bidang Teknik Fotogrametri
  • Syawalan 2025 Teknik Geodesi UGM: Sinergi Spiritualitas dan Kebersamaan Akademik
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Geodesi

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
  (+62274) 520226
  geodesi@ugm.ac.id

Direktori

  • Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik UGM
  • Jurnal JGISE

Tautan

  • Jurnal Geodesi
  • Katdesi
  • KMTG
  • Geodeta UGM

Sosial Media

  • Instagram
  • Twiter
  • Facebook
  • Email

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY