• Tracer Study
  • Civitas Academic Portal
  • SSO Login
  • 🇲🇨 ID
Universitas Gadjah Mada Department of Geodetic Engineering
Universitas Gadjah Mada
  • Profiles
    • What is Geodetic Engineering?
    • History
    • Our Vision
    • Organization
    • Academic Staffs
    • Education Personnel
  • Academics
    • Undergraduated Study Program
    • Master of Geomatics Study Program
    • Doctor of Geomatics Study Program
    • International Undergraduate Program of Geodetic Engineering
  • Student
    • Admission
    • Student Organization
    • Student Activities
    • Living in Jogja
  • Research and Publication
    • Laboratories
    • Research-Community Service
    • Jgise’s Journal
    • CGIS Conference
    • Geo-Land-SEA 2023
  • Facilities
    • Academic Service
    • UGM Integrated Libraries
    • IT Facilities
    • Services
    • Map
  • Home
  • 2017
  • September
  • 19
Arsip 2017:

19 September

Twelve Countries Attended “Training In Hydrographic Survey for Disaster Management and Relief”

News Tuesday, 19 September 2017

The Hydrographic and Oceanographic Center of Indonesian Navy (Pushidrosal) from September 11-15, 2017 hosted a Five Day Training in Hydrographic Survey for Disaster Management and Relief at Mercure Hotel, Ancol, North Jakarta, Monday (11/9) .

The training, which focuses on the role of hydrographic surveys in natural disaster management and response, was attended by 25 participants from 12 East Asia Hydrographic Commission (EAHC) member countries, namely Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei Darussalam, Philippines, Timor Leste, Papua New Guinea, Vietnam, Japan, China, South Korea and Indonesia as the host.

Kapushidrosal Rear Admiral TNI Harjo Susmoro in his speech at the opening of the training, among others said that this training is one of the EAHC program, where Indonesia is one of its members. As a member of the Hydrographic Community and Mapping, Indonesia should seek to improve its capacity and capacity in the countries of East Asia and the South Pacific region.

These training activities aim to improve hydrography, from gathering, processing, and analyzing data that can be used to manage and minimize casualties from natural disasters as well as to establish alternative routes for navigational safety for ships sailing around the disaster area, as well as up dating of hydrographic data which is very important for the success of humanitarian relief disaster relief mission.

Also present, Deputy I of Kemenkomar. Arief Havas Oegroseno who conveys the government policy perspective on disaster management and the importance of hydrographic mapping support in disaster mitigation and disaster relief support. Furthermore, BNPB Laksda TNI (Ret.) Willem Rampangilei also conveyed the role and duties of BNPB in the effort of disaster prevention and handling and disaster mitigation. He also said that disaster management requires synergy between government institutions, especially Pushidrosal in disaster prevention and post disaster efforts and emergency response efforts in mapping disaster-affected areas and mapping of access areas and disaster areas.

For five days, all participants will receive training from hydrographic experts from Japan and Indonesia, such as Abdul Basith, PhD from UGM, Gegar Sapta Prasetya, Bsc, MSc, PhD from Tsunami Research Foundation Indonesia, Dr. Rer.nat. Poerbandono from ITB, Prof. Ir. Radianta Triatmaja, PhD from UGM, Colonel Laut (E) Yanuar Handwiono, SH, M.Tr (Han) and two Japanese experts Dr. Takashi Tomita and Dr. Yoshihiro Matsumoto.

The focal point of the training is in the form of the delivery of materials and knowledge, the exchange of experience of hydrographic aspects of the participants and experts in overcoming and overcoming natural disasters, which are broadly divided into two, namely national missions, policies and programs related to natural disaster management in Indonesia and technical and social aspects of natural disaster management and management that include recovery, risk identification, disaster prevention and handling and preparedness.

The subject matter that is delivered among others; Overview: Role of Hydrographic Office againts Maritime Disaster, Tsunami Information Map, Tsunami Manner in the Building and Cultural Awareness for the Coastal Society, Volcanic Tsunami and Submarine Landslide, and Tsunami in Indonesia: Mechanism, Characteristics, and Damage Assessment.

Quoted from source: http://www.tnial.mil.id/News/Seremonial/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/39356/Default.aspx

Dua Belas Negara Ikuti “Training In Hydrographic Survey for Disaster Management and Relief”

Berita Tuesday, 19 September 2017

Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) selama lima hari dari tanggal 11-15 September 2017 sebagai tuan rumah dalam kegiatan Training in Hydrographic Survey for Disaster Management and Relief bertempat di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (11/9).

Pelatihan yang memfokuskan pada peran survei hidrografi dalam pengelolaan dan penanggulangan bencana alam ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari 12 negara anggota East Asia Hydrographic Commission (EAHC), yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, Vietnam, Jepang, Cina, Korea Selatan serta Indonesia sebagai tuan rumah.

Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro dalam sambutannya pada pembukaan training, antara lain mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu program EAHC, dimana Indonesia merupakan salah satu anggotanya. Sebagai anggota Komunitas hidrografi dan pemetaan, Indonesia harus berupaya meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya di negara-negara kawasan Asia Timur dan Pasifik Selatan.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan hidrografi, mulai dari saat pengumpulan, pengolahan, dan analisa data yang dapat digunakan untuk mengelola dan meminimalkan korban akibat bencana alam serta guna menetapkan rute alternatif untuk keselamatan navigasi bagi kapal-kapal yang berlayar di sekitar daerah bencana, serta up dating data hidrografi yang merupakan hal yang sangat penting demi suksesnya misi bantuan kemanusiaan penganggulangan bencana.

Turut hadir, Deputi I Kemenkomar Dr. Arief Havas Oegroseno yang menyampaikan perspektif kebijakan pemerintah dalam penanggulangan bencana dan arti penting dari dukungan pemetaan hidrografi dalam mitigasi bencana maupun dukungan penanggulangan bencana. Selanjutnya Ka BNPB Laksda TNI (Purn) Willem Rampangilei juga menyampaikan peran dan tugas BNPB dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana serta mitigasi bencana. Ia juga menyampaikan bahwa penanggulangan bencana membutuhkan sinergitas antara kelembagaan pemerintah, khususnya Pushidrosal dalam upaya pencegahan bencana maupun pasca bencana serta upaya tanggap darurat dalam memetakan daerah terdampak bencana dan pemetaan area akses maupun daerah bencana.

Selama lima hari, seluruh peserta akan mendapatkan pelatihan dari para ahli hidrografi dari Jepang dan Indonesia, antara lain Abdul Basith, Phd dari UGM, Gegar Sapta Prasetya, Bsc, Msc, Phd dari Tsunami Research Foundation Indonesia, Dr. Rer.nat. Poerbandono dari ITB, Prof. Ir. Radianta Triatmaja, Phd dari UGM, Kolonel Laut (E) Yanuar Handwiono, SH, M.Tr(Han) serta dua orang ahli dari Jepang yaitu Dr. Takashi Tomita dan Dr. Yoshihiro Matsumoto.

Titik fokus dari pelatihan ini selain berupa penyampaian materi dan pengetahuan, pertukaran pengalaman aspek hidrografi dari para peserta maupun para ahli dalam mengatasi dan menanggulangi bencana alam, yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu misi nasional, kebijakan, dan program-program yang berkaitan dengan penanggulangan bencana alam di Indonesia dan aspek teknik dan sosial pengelolaan dan penanggulangan bencana alam yang meliputi pemulihan, identifikasi risiko, pencegahan dan penanganan bencana serta kesiapsiagaan.

Adapun materi pokok yang disampaikan diantaranya; Overview: Role of Hydrographic Office againts Maritime Disaster, The Important of Bathymetry Data and its Impact for Damages Calculation, Tsunami Information Map, Tsunami Manner in the Building and Cultural Awareness for the Coastal Society, Volcanic Tsunami and Submarine Landslide, serta Tsunami in Indonesia: Mechanism, Characteristics, and Damage Assessment.

Berita ini dikutip dari:
http://www.tnial.mil.id/News/Seremonial/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/39356/Default.aspx

Agenda

September 2017
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  
« Aug   Oct »

Recent Posts

  • A Talk on Digital Twin for Mining Operations from Prof. Trias Aditya on the occasion of ASABA Geo Tech Summit 2024
  • Guest Lecture by Trias Aditya at TUM, Germany
  • Selected Participants for Short Course, “UAV Photogrammetry for 3D Model Reconstruction and Inspection”
  • Empat Program Studi UGM Dapat Akreditasi Internasional ABET
  • Menangi Kompetisi dengan Aplikasi Pariwisata, Mahasiswi UGM dikirim ke California
Universitas Gadjah Mada

Department of Geodetic Engineering

Faculty of Geodetic Engineering Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika no.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
  (+62274) 520226
  geodesi@ugm.ac.id

Direktori

  • Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik UGM
  • Jurnal JGISE

Tautan

  • Jurnal Geodesi
  • Katdesi
  • KMTG
  • Geodeta UGM

Sosial Media

  • Instagram
  • Twiter
  • Facebook
  • Email

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY