• Tracer Study
  • Portal Civitas Akademik
  • SSO Login
  • 🇺🇸 EN
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Apa itu Teknik Geodesi?
    • Sejarah DTGD
    • Visi dan Misi Departemen
    • Struktur Organisasi
    • Staf Pengajar
    • Staf Tenaga Kependidikan
  • Program Studi
    • Sarjana Teknik Geodesi
    • Magister Teknik Geomatika
    • Doktor Teknik Geomatika
    • International Undergraduate Program of Geodetic Engineering
  • Kemahasiswaan
    • Admisi
    • Organisasi Mahasiswa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Tinggal di Jogja
  • Riset dan Publikasi
    • Kelompok Bidang Keahlian
      • Lab/KBK Survei Keteknikan
      • Lab/KBK Hidrografi
      • Lab/KBK Geodesi Geometri dan Geodesi Fisis
      • Lab/KBK Kadaster dan Teknik Geoinformatika
      • Lab/KBK Teknik Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
    • Penelitian-Pengabdian Masyarakat
    • Jurnal JGISE
    • Konferensi CGISE
    • Geo-Land-SEA 2023
  • Layanan
    • SIJAMU DTGD
    • Safety, Health, and Environment (SHE)
    • Layanan Akademik
    • Perpustakaan Terpadu UGM
    • Layanan TI
    • Fasilitas Pendukung
    • Hasil Survei
  • Beranda
  • SDGs11
  • SDGs11
  • hal. 2
Arsip:

SDGs11

Departemen Teknik Geodesi UGM Gelar Kuliah Umum dan Workshop “Pemodelan Geoid dan Geodinamika Indonesia”

Kuliah Umum Jumat, 1 November 2024

Yogyakarta, 1 November 2024 – Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Pemodelan Geoid dan Geodinamika Indonesia”. Kuliah umum ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, yang mayoritas merupakan mahasiswa Geodesi Fisis kelas A dan B, serta beberapa akademisi dan praktisi di bidang terkait. Pada kuliah umum ini, geoid yang merupakan model fisis dari bumi menjadi topik utama yang menjadi bahasan diskusi bersama. Kuliah umum ini menghadirkan tiga narasumber ahli, yaitu Dr. Brian Bramanto, Dr. Kosasih Priatna, dan Dr. Dina Anggraini Sarsito. Ketiganya merupakan pakar dari Kelompok Keahlian Sains, Rekayasa, dan Inovasi Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Dengan kepakaran yang dimiliki, para narasumber membahas secara mendalam berbagai aspek terkait penerapan model geoid dan geodinamika di Indonesia.

Salah satu topik utama yang diangkat adalah Pemodelan Local Geoid di Indonesia. Para narasumber menjelaskan tentang pentingnya pemodelan geoid untuk mendukung berbagai kebutuhan geodinamika dan infrastruktur nasional, seperti penentuan sistem ketinggian, pemetaan topografi, serta perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam. Geoid sendiri didefinisikan sebagai permukaan ekuipotensial yang bertepatan dengan permukaan air laut rata-rata. Model ini sering digunakan sebagai referensi matematis untuk merepresentasikan bentuk fisik bumi secara lebih akurat dibandingkan ellipsoid. Selain itu, geoid menjadi referensi utama dalam sistem ketinggian global. Dalam pemodelan geoid, terdapat dua pendekatan utama: metode geometrik dan metode gravimetrik. Metode geometrik memanfaatkan pengamatan dan perataan GNSS untuk menentukan undulasi geoid, sedangkan metode gravimetrik dianggap lebih andal untuk menghasilkan model geoid dengan resolusi tinggi pada skala regional maupun global. Hal ini disebabkan oleh keunggulan metode gravimetrik dalam mengukur anomali gayaberat secara luas dengan tingkat presisi yang tinggi tanpa mengalami kesalahan kumulatif jarak.

Salah satu topik utama yang diangkat adalah Pemodelan Local Geoid di Indonesia. Para narasumber menjelaskan tentang pentingnya pemodelan geoid untuk mendukung berbagai kebutuhan geodinamika dan infrastruktur nasional, seperti penentuan sistem ketinggian, pemetaan topografi, serta perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam. Geoid sendiri didefinisikan sebagai permukaan ekuipotensial yang bertepatan dengan permukaan air laut rata-rata. Model ini sering digunakan sebagai referensi matematis untuk merepresentasikan bentuk fisik bumi secara lebih akurat dibandingkan ellipsoid. Selain itu, geoid menjadi referensi utama dalam sistem ketinggian global. Dalam pemodelan geoid, terdapat dua pendekatan utama: metode geometrik dan metode gravimetrik. Metode geometrik memanfaatkan pengamatan dan perataan GNSS untuk menentukan undulasi geoid, sedangkan metode gravimetrik dianggap lebih andal untuk menghasilkan model geoid dengan resolusi tinggi pada skala regional maupun global. Hal ini disebabkan oleh keunggulan metode gravimetrik dalam mengukur anomali gayaberat secara luas dengan tingkat presisi yang tinggi tanpa mengalami kesalahan kumulatif jarak.

Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto, melakukan Kunjungan ke Departemen Teknik Geodesi UGM

Berita Senin, 19 Februari 2024

Yogyakarta, 17 Februari 2024 – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Bapak Marsekal TNI (Purn) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P., melakukan kunjungan resmi ke Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah menyampaikan pidato ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) dalam rangka Dies Natalis FT UGM ke-78 dengan judul “Integrasi Pertanahan dan Tata Ruang dalam Upaya Perlambatan Entropi sebagai Pengejawantahan Falsafah Memayu Hayuning Bawana” . 

Dalam kunjungannya, Menteri Hadi Tjahjanto ditemani oleh Prof. Trias Aditya selaku Ketua Departemen Teknik Geodesi dan disambut oleh dosen dan mahasiswa Teknik Geodesi. Rombongan kemudian  menuju laboratorium Survei dan Pemetaan Teknik Geodesi, di mana mereka diberi penjelasan oleh Prof. Trias Aditya tentang peralatan geodetik terdahulu sampai dengan terkini yang pernah digunakan dalam penelitian dan pengajaran di departemen tersebut.

“Sinergi dan kolaborasi antara keilmuan dan praktisi menjadi kunci menyelesaikan permasalahan pertanahan dan tata ruang untuk kualitas hidup yang berkelanjutan,” ujar Menteri Hadi Tjahjanto.

Selama kunjungan, Menteri Hadi Tjahjanto juga berdiskusi dengan dosen tentang perkembangan terkini dalam bidang teknik geodesi serta potensi untuk membahas isu dan informasi terkini terkait pemecahan masalah pada bidang pertanahan di Indonesia.

Beberapa topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain:

  1. Pemanfaatan teknologi geospasial untuk mendukung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
  2. Pengembangan aplikasi pertanahan berbasis digital
  3. Peningkatan kualitas data dan informasi pertanahan
  4. Penataan ruang yang berkelanjutan

Kunjungan Menteri Hadi Tjahjanto ke Departemen Teknik Geodesi UGM diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam meningkatkan kemajuan bidang teknik geodesi serta memberikan dampak positif dalam pembangunan sektor pertanahan dan tata ruang di Indonesia.

12

Agenda

Mei 2025
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    

Berita Terakhir

  • Wisuda Periode III TA 2024/2025: 16 Lulusan Teknik Geodesi UGM Resmi Menyandang Gelar Sarjana Teknik
  • Perbatasan Indonesia–Malaysia: Antara Tantangan Hukum dan Peluang Kerja Sama
  • Mahasiswa UGM Torehkan Prestasi di MAPID WebGIS Competition 2025 melalui Inovasi Platform PROPIX
  • DTGD FT UGM Gelar Kuliah Umum “SLAM LiDAR untuk Indoor Mapping” Bersama PT Total Geo Survey
  • Politeknik Ungku Omar Malaysia Lakukan Benchmarking ke Departemen Teknik Geodesi UGM
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Geodesi

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
  (+62274) 520226
  geodesi@ugm.ac.id

Direktori

  • Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik UGM
  • Jurnal JGISE

Tautan

  • Jurnal Geodesi
  • Katdesi
  • KMTG
  • Geodeta UGM

Sosial Media

  • Instagram
  • Twiter
  • Facebook
  • Email

Saran dan Masukan

  • Aspirasi UGM

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY