Wuhan, 8–9 November 2025 — Dosen Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTGD FT UGM) berpartisipasi dalam konferensi internasional Geospatial Information Science: Education, Innovation and Applications 2025 (GIS-EIA 2025). Acara ini diselenggarakan oleh State Key Laboratory of Information Engineering in Surveying, Mapping and Remote Sensing (LIESMARS), Wuhan University, di Kota Wuhan, China, pada Sabtu–Minggu, 8–9 November 2025.
Konferensi GIS-EIA 2025 bertujuan meningkatkan kolaborasi dan jejaring internasional di bidang pendidikan, talenta, inovasi, dan industri geoinformatika. Para akademisi, peneliti, mahasiswa doktoral, serta perwakilan badan pemerintah dan industri dari berbagai negara hadir untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inovasi terkait geospasial.
Pada kesempatan ini, DTGD FT UGM mengirimkan dua delegasi, yaitu Ir. Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D. dan Calvin Wijaya, S.T., M.Eng., untuk mempresentasikan hasil penelitian terbaru. Kehadiran delegasi UGM ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan riset para dosen DTGD ke LIESMARS pada Oktober 2025, di mana undangan resmi untuk berpartisipasi dalam konferensi tersebut diberikan oleh Prof. Dr.-Ing. Timo Balz.
Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Zhenfeng Shao selaku salah satu pimpinan peneliti di LIESMARS. Selanjutnya, sambutan resmi diberikan oleh Dr. Deyou Zhu, Vice President Wuhan University, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta internasional serta menekankan peran Wuhan sebagai pusat inovasi dan teknologi. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Prof. Bishen Yang, Director of LIESMARS sekaligus Ketua Konferensi, yang menyoroti perkembangan pesat teknologi AI di bidang geospasial.
Sesi keynote speech menghadirkan tokoh-tokoh dunia di bidang geospasial. Pembicara pertama, Prof. Deren Li, anggota Chinese Academy of Sciences, Chinese Academy of Engineering, dan Honorary Member ISPRS, menyampaikan materi mengenai Spatio-Temporal Intelligence for Sustainable Development Goals. Beliau menekankan perkembangan informasi spasio-temporal sebagai disiplin baru, termasuk pemanfaatan teknologi 5G untuk positioning presisi tinggi.
Pembicara kedua, Prof. Tao Cheng dari University College London (UCL), memaparkan topik Unlocking Space and Time: Towards SpaceTime Generative AI dengan contoh aplikasi untuk sistem transportasi dan mitigasi kemacetan. Pembicara berikutnya, Prof. Qin Yang dari Chinese Academy of Surveying and Mapping (CASM), membahas kepemimpinan dalam bidang survei dan pemetaan serta posisi strategis Tiongkok dalam industri geospasial. Sementara itu, Prof. Orhan Altan dari Istanbul Technical University memberikan paparan daring mengenai kerja sama internasional untuk pengurangan risiko bencana melalui teknologi geoinformatika.
Pada sesi siang, peserta mengikuti tiga sesi paralel, yaitu:
- Remote Sensing Intelligence: Deep Learning, Open-Source Innovation, and Societal Applications
- Spatio-Temporal Intelligent Service
- Young Scholar’s Session
Delegasi DTGD bergabung pada sesi paralel pertama. Dr. Ruli Andaru mempresentasikan karya bertajuk “From GeoAI to Digital Twin: Development and Application of Open-Source Tools Geo-CARTA, Cascade3D, and Dream 3D City”. Beliau menunjukkan inovasi aplikasi open-source untuk percepatan rekonstruksi kota 3D di Indonesia, termasuk implementasi di Kota Bontang, Jakarta, dan Kampus FT UGM.
Sementara itu, Calvin Wijaya mempresentasikan penelitian berjudul “Advancing Geospatial Intelligence with AI and Open-Source Solutions: PANDALA for Deep Learning-Based Image Analysis”. Presentasi ini memperkenalkan PANDALA, platform pengolahan citra berbasis deep learning dan time-series analysis yang dikembangkan oleh DTGD UGM. Kedua presentasi mendapatkan perhatian besar dan pertanyaan aktif dari peserta konferensi.
Partisipasi DTGD FT UGM dalam GIS-EIA 2025 membuka peluang baru untuk kolaborasi riset internasional, pertukaran pengetahuan, serta pengembangan teknologi geospasial terkini. Kehadiran delegasi UGM turut memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring global ilmuwan geospasial dan memperluas potensi kerja sama akademik dan industri ke depan.
Konferensi ditutup pada Minggu, 9 November 2025 oleh Prof. Timo Balz.


























