YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin mengokohkan diri sebagai lembaga pendidikan berstandar global. Belum lama ini empat program studi jenjang sarjana mendapat akreditasi dari lembaga internasional Accreditation Board for Engineering Education (ABET).
Prestasi ini menyusul 16 program studi (prodi) lain yag juga sudah mendapat akreditasi internasional.
“Empat program studi itu masing-masing prodi S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Geodesi, dan Teknik Mesin, dan dari Fakultas Teknologi Pertanian, yaitu prodi S1 Teknologi Industri Pertanian,” tutur Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM, Prof Indra Wijaya Kusuma, Senin 3 September 2018.
Tiga prodi mendapatkan akreditasi penuh sampai dengan 2024 dan satu prodi mendapatkan akreditasi sampai dengan 2019, dengan keharusan menyampaikan laporan perkembangan peningkatan mutu tanpa visitasi pada tahun 2019 untuk mendapatkan status terakreditasi penuh sampai dengan tahun 2024.
“Persiapan program studi untuk bisa mengajukan akreditasi ABET sudah dimulai sejak 2015. Yakni dengan mengimplementasikan sistem pendidikan berbasis luaran (OBE) secara sistematik sehingga banyak sekali perubahan yang dilakukan terutama dalam desain kurikulum dan proses asesmen hasil pembelajaran, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh ABET,” tuturnya.
Menurut Indra, dengan hasil akreditasi internasional ini maka telah terealisasi kesesuaian dan pengakuan internasional terhadap program studi di UGM. Ini juga sebagai bentuk akuntabilitas sistem pembelajaran kepada masyarakat, peningkatan mutu berkelanjutan dan pencapaian target UGM dalam rangka merealisasikan visi UGM sebagai perguruan tinggi pelopor kelas dunia.
ABET adalah lembaga akreditasi bidang ilmu teknik dan teknologi yang paling prestisius yang berbasis di Amerika Serikat.