
Yogyakarta, 27 Agustus 2025 – Tim Geo-AIT Departemen Teknik Geodesi UGM mendapatkan kesempatan untuk memaparkan dua inovasi riset strategis di hadapan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kontribusi akademik dan kolaborasi riset dalam mendukung kebijakan tata ruang serta pengendalian pertanahan di Indonesia.
Pada kesempatan pertama, Prof. Trias Aditya, Ph.D. mempresentasikan Prototype RDTR-3D Jakarta di Direktorat Jenderal Tata Ruang. Inovasi ini dikembangkan sebagai alat bantu perencanaan kota berbasis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam format tiga dimensi. Dengan pendekatan visual interaktif, RDTR-3D memungkinkan pemangku kebijakan maupun masyarakat memahami rencana tata ruang secara lebih jelas, transparan, dan mudah diakses. Model ini diharapkan dapat menjadi terobosan dalam penyusunan kebijakan tata ruang perkotaan yang partisipatif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Dr. Ruli Andaru mewakili tim memaparkan aplikasi PANDALA (Palm & Land Cover Analysis) di Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang (PPTR). Aplikasi desktop ini merupakan hasil kolaborasi antara BPN Kanwil Kalimantan Timur dan Geo-AIT. Dengan memanfaatkan teknologi Deep Learning dan citra satelit, PANDALA mampu melakukan klasifikasi tutupan lahan, identifikasi perkebunan sawit, hingga deteksi lahan terlantar secara otomatis. Teknologi ini diharapkan dapat memperkuat pengawasan serta mendukung implementasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang di Indonesia.
Kehadiran dua inovasi tersebut menegaskan peran Departemen Teknik Geodesi UGM dalam menghadirkan solusi berbasis sains dan teknologi untuk menjawab tantangan nasional. Kolaborasi lintas institusi ini sejalan dengan komitmen mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan pemangku kepentingan, inovasi seperti RDTR-3D Jakarta dan PANDALA diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendorong transformasi tata ruang dan pengelolaan pertanahan yang lebih transparan, efisien, dan berkeadilan.