
Yogyakarta, 30 Juli 2025 – Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menggelar pelatihan penggunaan alat terbaru FJD Trion P1, sebuah perangkat LiDAR SLAM yang baru saja dimiliki untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan riset. Pelatihan ini berlangsung mulai 30 Juli 2025 dan dijadwalkan selama tiga hari penuh. Kegiatan diikuti oleh lima perwakilan civitas dari laboratorium Departemen Teknik Geodesi, serta dua dosen, yaitu Dr. Dedi Atunggal dan M. Bagas Setiawan, M.Eng.
Pelatihan ini dipandu langsung oleh tim instruktur dari PT Asaba, selaku mitra penyedia alat. Hari pertama pelatihan difokuskan pada pengenalan FJD Trion P1, meliputi fitur teknis, spesifikasi perangkat, dan simulasi penggunaan dasar. Alat ini dikenal sebagai salah satu teknologi LiDAR SLAM terbaru yang mampu memindai ruang secara cepat dan akurat, bahkan pada lingkungan dengan kondisi kompleks.
Pada hari kedua, peserta berkesempatan melakukan praktik lapangan untuk memahami prosedur pengoperasian perangkat dalam kondisi nyata. Kegiatan ini melibatkan simulasi pemetaan ruang terbuka maupun ruang terbatas, sehingga civitas laboratorium dan dosen dapat mengeksplorasi potensi penuh dari FJD Trion P1. Dengan sistem navigasi simultan dan algoritma pemetaan otomatis, alat ini diyakini dapat memperkaya proses pembelajaran mahasiswa dan mempercepat riset berbasis data spasial.
Hari ketiga pelatihan difokuskan pada pengolahan data menggunakan perangkat lunak FJD Trion Model. Peserta mempelajari teknik konversi data mentah menjadi point cloud 3D yang dapat digunakan untuk berbagai analisis spasial dan pemodelan. Proses ini sekaligus memberikan gambaran alur kerja lengkap, mulai dari akuisisi data di lapangan hingga analisis hasil akhir yang siap diaplikasikan dalam penelitian maupun perencanaan.
Kegiatan ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kompetensi dosen, laboran, dan mahasiswa dengan akses pada teknologi mutakhir. Kedua, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan pemanfaatan inovasi LiDAR SLAM untuk memperkuat infrastruktur riset dan pembelajaran. Ketiga, SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) lewat kolaborasi Departemen Teknik Geodesi UGM dengan mitra industri seperti PT Asaba. Dengan hadirnya alat ini, diharapkan kapasitas riset dan kualitas pembelajaran geodesi di UGM semakin maju dan relevan dengan kebutuhan zaman.