
Yogyakarta, Mei 2025 – Dosen Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Leni Sophia Heliani dan Dr. Cecep Pratama, bersama tim lintas institusi, berhasil mempublikasikan artikel berjudul “Strain accumulation in the Mentawai Forearc Sliver, Indonesia, inferred from continuous GNSS-derived strain rate” di jurnal internasional Geodesy and Geodynamics (Elsevier, KeAi Publishing). Publikasi ini menunjukkan kontribusi penting akademisi Geodesi UGM dalam pemahaman deformasi kerak bumi di wilayah rawan gempa Mentawai.
Penelitian ini memanfaatkan data GNSS (Global Navigation Satellite System) dari jaringan SuGAr (Sumatran GPS Array) selama satu dekade untuk menghitung laju regangan utama, dilatasi, dan regangan geser maksimum. Hasilnya menunjukkan adanya akumulasi regangan sebesar 0,13 mikrostrain/tahun, dilatasi 0,2 mikrostrain/tahun, dan regangan geser maksimum 0,1 mikrostrain/tahun. Data ini mengungkap adanya dominasi kompresi di sepanjang celah seismik Mentawai yang berpotensi menjadi sumber gempa besar di masa depan.
Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang mekanisme tektonik, termasuk indikasi sistem patahan backthrust dan strike-slip duplex di Mentawai. Penelitian ini sangat penting bagi upaya mitigasi bencana gempa dan tsunami di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian SDG 11 (Kota dan Pemukiman Berkelanjutan) serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) karena berhubungan langsung dengan peningkatan resiliensi masyarakat di wilayah rawan bencana.
https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=0JvcXp4AAAAJ&sortby=pubdate&citation_for_view=0JvcXp4AAAAJ:tzM49s52ZIMC